FAN BOX


Bahaya-Bahaya Maksiat

Maksiat mempunyai pengaruh yang buruk, tercela, dan berbahaya bagi hati dan badan, baik didunia maupun diakhirat kelak. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut kecuali Alloh. Diantara bahaya maksiat ialah sebagai berikut,1. Tidaka akan memperoleh ilmu. Karna ilmu, merupakan cahaya yang Allah sematkan dihati, sedangkan maksiat dapat mematikan cahaya tersebut.2. Tertutup dari pintu rezeki. Di dalam kitab Al-Mausnad dikatakan, ‘’sesungguhnya seorang hamba sungguh akan terhalang dari rezeki, karna dosa yang dia kerjakan.’’ (HR.Ahmad)3. Mendapatkan perasaan takut yang hanya dirasakan oleh pelaku maksiat di dalam hatinya. Dengan perasaan itu pelaku maksiat tidak mendapatkan rasa nyaman di dalam hatinya.4. kegelapan yang didapatkan oleh pelaku maksiat didalam hatinaya. Pelaku maksiat akan merasakan kegelapan seperti berada didalam pekatnya malam.5. Tidak dapat melaksanakan ibadah dengan baik.6. Maksiat dapat memendekan umur dan menghilangkan barakah dari umur tersebut.7. Maksiat dapat memunculkan bentuk kemaksiatan lain. Sebagian ulama salaf mengatakan, ‘’sesungguhnya balasan dari perbuatan jelek ialah perbuatan jelek berikutnya. Sedangkan balasan perbuatan baik ialah perbuatan baik sesudah itu..8. Seorang hamba senantiasa melakukan perbuatan dosa sampai dia menganggap remeh dosa tersebut dan menganggap dosa itu adalah hal yang kecil. Padahal, itu merupakan tanda-tanda kehancuran.9. Sesungguhnya perbuatan maksiat melahirkan sikap hina. Karna sesungguhnya segala bentuk kemuliaan adalah pada ketaatan kepada Alloh.10. Maksiat merupakan hal yang dapat merusak akal. Akal mempunyai cahaya, sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut.11. Sesungguhnya apabila suatu dosa semakin menumpuk, maka ia akan membekas didalam hati pelakunmya. Orang yang melakukan kemaksiatan merupakan orang-orang yang lalai. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama salaf yang mengutip firmana ALLAH, ‘’sekali-kali tidak. Bahkan apa yang mereka kerjakan menutupi hati mereka’’12. Tidak mendapatkan doa, baik doa dari Rasulalloh maupun para malaikat. Karna sesungguhnya ALLAH memerintahkan Nabi-Nya untuk memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana firman ALLAH, ‘’(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan (Malaikat) yang berada disekelilingnya bertasbih dengan memuji tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya, serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (Seraya berkata), Ya, Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka. (Al-Mu’min:7).13. Hati akan melemah dari ketaatan kepada Allah sehingga semakin menguatlah kekuatan maksiat, melemahlah kemauan untuk bertaubat hingga kemauan itu hilang dari dirinya secara menyeluruh.Diantara pengaruh maksiat ialah menyebabkan seorang hamba menjadi hina dihadapan ALLAH dan jatuhnya harga diri seorang hamba dimata ALLAH. Sebagaimana ALLAH berfirman,''Barang siapa yang dihinakan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menjadikannya mulia''. (Al-Hajj:18)Pengaruh lain ialah pelaku maksiat tidak lagi memandang buruk perbuatan maksiatnya, hingga perbuatan tersebut menjadi kebiasaan. Orang tersebut juga tidak lagi meresakan pandangan buruk manusia kepadanya. Dia tidak lagi menghiraukan perkataan mereka. Bagi pelaku maksiat, perbuatan itu dikerjakan tanpa rasa malu. Pelaku maksiat merasakan kenikmatan dalam melakukan kemaksiatan tersebut. Bahkan, tidak jarang diantara mreka ada yang membanggakan perbuatan maksiat yang telah mereka kerjakan. Sebagaimana Nabi pernah bersabda, ‘’Semua umatku akan dimaafkan (dosanya) kecuali orang yang melakukan dosa dan memperlihatkannya kepada manusia’’ (HR.Bukhori)Abdullah bin Al-Mubarrak pernah berkata,Kuperhatikan ternyata dosa itu mematikan hati.Bahkan terkadang menyebabkan kehinaan jika dilakukan terus menerus.Padahal meniggalkan dosa merupakan hidupnya hati.Jika kamu meniggalkan dosa, sungguh itu lebih baik bagi dirimu.Tidaklah agama itu dirusak kecuali oleh para raja, pendeta, dan ulama-ulama sesat.

Read more


Sifat Malu

Malu adalah akhlak yang menghiasi perilaku manusia dengan cahaya dan keanggunan yang ada padanya. Inilah akhlak terpuji yang ada pada diri seorang lelaki dan fitrah yang mengkarakter pada diri setiap wanita. Sehingga, sangat tidak masuk akal jika ada wanita yang tidak ada rasa malu sedikitpun dalam dirinya. Rasa manis seorang wanita salah satunya adalah buah dari adanya sifat malu dalam dirinya.Apa sih sifat malu itu? Imam Nawani dalam Riyadhush Shalihin menulis bahwa para ulama pernah berkata, “Hakikat dari malu adalah akhlak yang muncul dalam diri untuk meninggalkan keburukan, mencegah diri dari kelalaian dan penyimpangan terhadap hak orang lain.”Abu Qasim Al-Junaid mendefinisikan dengan kalimat, “Sifat malu adalah melihat nikmat dan karunia sekaligus melihat kekurangan diri, yang akhirnya muncul dari keduanya suasana jiwa yang disebut dengan malu kepada Sang Pemberi Rezeki.”Ada tiga jenis sifat malu, yaitu:1. Malu yang bersifat fitrah. Misalnya, malu yang dialami saat melihat gambar seronok, atau wajah yang memerah karena malu mendengar ucapan jorok.2. Malu yang bersumber dari iman. Misalnya, seorang muslim menghindari berbuat maksiat karena malu atas muraqabatullah (pantauan Allah).3. Malu yang muncul dari dalam jiwa. Misalnya, perasaan yang menganggap tidak malu seperti telanjang di hadapan orang banyak.Karena itu, beruntunglah orang yang punya rasa malu. Kata Ali bin Abi Thalib, “Orang yang menjadikan sifat malu sebagai pakaiannya, niscaya orang-orang tidak akan melihat aib dan cela pada dirinya.”Bahkan, Rasulullah saw. menjadikan sifat malu sebagai bagian dari cabang iman. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Iman memiliki 70 atau 60 cabang. Paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan. Dan sifat malu adalah cabang dari keimanan.” (HR. Muslim dalam Kitab Iman, hadits nomor 51)Dari hadits itu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tidak akan ada sifat malu dalam diri seseorang yang tidak beriman. Akhlak yang mulia ini tidak akan kokoh tegak dalam jiwa orang yang tidak punya landasan iman yang kuat kepada Allah swt. Sebab, rasa malu adalah pancaran iman.Tentang kesejajaran sifat malu dan iman dipertegas lagi oleh Rasulullah saw., “Malu dan iman keduanya sejajar bersama. Ketika salah satu dari keduanya diangkat, maka yang lain pun terangkat.” (HR. Hakim dari Ibnu Umar. Menurut Hakim, hadits ini shahih dengan dua syarat-syarat Bukhari dan Muslim dalam Syu’ban Iman. As-Suyuthi dalam Al-Jami’ Ash-Shagir menilai hadits ini lemah.)Karena itu, sifat malu tidak akan mendatangkan kemudharatan. Sifat ini membawa kebaikan bagi pemiliknya. “Al-hayaa-u laa ya’tii illa bi khairin, sifat malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan,” begitu kata Rasulullah saw. (HR. Bukhari dalam Kitab Adab, hadits nomor 5652)Dengan kata lain, seseorang yang kehilangan sifat malunya yang tersisa dalam dirinya hanyalah keburukan. Buruk dalam ucapan, buruk dalam perangai. Tidak bisa kita bayangkan jika dari mulut seorang muslimah meluncur kata-kata kotor lagi kasar. Bertingkah dengan penampilan seronok dan bermuka tebal. Tentu bagi dia surga jauh. Kata Nabi, “Malu adalah bagian dari iman, dan keimanan itu berada di surga. Ucapan jorok berasal dari akhlak yang buruk dan akhlak yang buruk tempatnya di neraka.” (HR. Tirmidzi dalam Ktab Birr wash Shilah, hadits nomor 1932)Karena itu, menjadi penting bagi kita untuk menghiasi diri dengan sifat malu. Dari mana sebenarnya energi sifat malu bisa kita miliki? Sumber sifat malu adalah dari pengetahuan kita tentang keagungan Allah. Sifat malu akan muncul dalam diri kita jika kita menghayati betul bahwa Allah itu Maha Mengetahui, Allah itu Maha Melihat. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Penglihatan Allah. Segala lintasan pikiran, niat yang terbersit dalam hati kita, semua diketahui oleh Allah swt.Jadi, sumber sifat malu adalah muraqabatullah. Sifat itu hadir setika kita merasa di bawah pantauan Allah swt. Dengan kata lain, ketika kita dalam kondisi ihsan, sifat malu ada dalam diri kita. Apa itu ihsan? “Engkau menyembah Allah seakan melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihatmu,” begitu jawaban Rasulullah saw. atas pertanyaan Jibril tentang ihsan.Itulah sifat malu yang sesungguhnya. Sebagaimana yang sampai kepada kita melalui Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Malulah kepada Allah dengan malu yang sebenar-benarnya.” Kami berkata, “Ya Rasulullah, alhamdulillah, kami sesungguhnya malu.” Beliau berkata, “Bukan itu yang aku maksud. Tetapi malu kepada Allah dengan malu yang sesungguhnya; yaitu menjaga kepala dan apa yang dipikirkannya, menjaga perut dari apa yang dikehendakinya. Ingatlah kematian dan ujian, dan barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan alam akhirat, maka ia akan tinggalkan perhiasan dunia. Dan barangsiapa yang melakukan hal itu, maka ia memiliki sifat malu yang sesungguhnya kepada Allah.” (HR. Tirmidzi dalam Kitab Shifatul Qiyamah, hadits nomor 2382)Ingat! Malu. Bukan pemalu. Pemalu (khajal) adalah penyakit jiwa dan lemah kepribadian akibat rasa malu yang berlebihan. Sebab, sifat malu tidaklah menghalangi seorang muslimah untuk tampil menyuarakan kebenaran. Sifat malu juga tidak menghambat seorang muslimah untuk belajar dan mencari ilmu.Wassalammu'alaikum.

Read more


BAHAYA,,!!! (Kalo kita nggak ngerti ‘N nggak bener dalam hal pemilihan, pemakaian, dan perawatan!)


>> Iritasi. Lensa yang dilapisi oleh debu atau kotoran lainnya, bisa nyebabin mata kita iritasi. Tandanya terasa not comfortable, gatal, belekan, merah, perih. Kalo dah gitu copot… Cuci ulang, istirahat bentar jangan langsung dipake yow!
>> Lensanya bisa menyebabkan kerusakan kornea. Softlens dapat menyebabkan topograpi kornea berubah untuk pemakaian jangka panjang. Bisa terjadi perubahan penglihatan.
>> Pasien yang memiliki cylinder kornea yang tinggi dan bentuk soft lens yang berubah menyebabkan cylinder yang tidak diharapkan. ‘N manusia dengan cylinder tinggi tidak cukup terkoreksi dengan softlens lho!
>> Radang mata yang mengakibatkan mata merah.
>> Hypoxia yang disebabkan lensa terlalu ketat.
>> Keratitis. Penelitian membuktikan bahwa ada ikatan antara ketidak patuhan pasien dalam mengikuti petunjuk perawatan dengan pertumbuhan microba.
>> Peripheral neovaskularisasi.
>> Superficial Punctate Keratitis (SPK) dapat timbul karena lensa yang lebih besar

TIPS:
^^ Softlens dengan massa aktif (emang HP kale…!) semakin lama semakin kotor. Di USA biasanya pake yang 1-2 minggu, Europe yang sebulan, di SINI malah pake yang taunan. Penggunaan softlens disposable/sekali pake yang paling oke!
^^ Harus Bersih. Soflens ga cocok buat orang yang jorok ‘N ga rajin. Untuk menjadikannya sesuai massa pakai N meminimalkan gangguan pada mata. Sebelum memakai dan melepas cuci tangan sesempurna mungkin berulang-ulang. Cuci softlens dengan pembersihnya berulang minimum 2x lah. Guyur dengan agak banyak (jangan pelit-pelit). Penggosokan dengan tangan pada permukaan softlens juga sangat penting meskipun saat ini banyak produk mencantumkan “ no – rub just rinse”.
^^ Mata cepet kering. Untuk softlens dengan kadar air yang dikit, menyebabkan mata terasa cepet kering. Ko bisa…! Gampangannya gini kalo kita Haid pake pembalut pasti lebih kering kan dari pada ga pake. Ha.. Ha.. Becanda lagi… It Could be! So kalian perlu tetes mata untuk membuatnya tetep basah. Pilih softlens dengan kadar air yang tinggi.
^^ Jangan dipake tidur, ditempat berdebu ‘N berangin kenceng, renang, ato dipake ngintip…

Read more


BAHAYA,,!!! (Kalo kita nggak ngerti ‘N nggak bener dalam hal pemilihan, pemakaian, dan perawatan!)

>> Iritasi. Lensa yang dilapisi oleh debu atau kotoran lainnya, bisa nyebabin mata kita iritasi. Tandanya terasa not comfortable, gatal, belekan, merah, perih. Kalo dah gitu copot… Cuci ulang, istirahat bentar jangan langsung dipake yow!

>> Lensanya bisa menyebabkan kerusakan kornea. Softlens dapat menyebabkan topograpi kornea berubah untuk pemakaian jangka panjang. Bisa terjadi perubahan penglihatan.

>> Pasien yang memiliki cylinder kornea yang tinggi dan bentuk soft lens yang berubah menyebabkan cylinder yang tidak diharapkan. ‘N manusia dengan cylinder tinggi tidak cukup terkoreksi dengan softlens lho!

>> Radang mata yang mengakibatkan mata merah.

>> Hypoxia yang disebabkan lensa terlalu ketat.

>> Keratitis. Penelitian membuktikan bahwa ada ikatan antara ketidak patuhan pasien dalam mengikuti petunjuk perawatan dengan pertumbuhan microba.

>> Peripheral neovaskularisasi.

>> Superficial Punctate Keratitis (SPK) dapat timbul karena lensa yang lebih besar

TIPS:

^^ Softlens dengan massa aktif (emang HP kale…!) semakin lama semakin kotor. Di USA biasanya pake yang 1-2 minggu, Europe yang sebulan, di SINI malah pake yang taunan. Penggunaan softlens disposable/sekali pake yang paling oke!

^^ Harus Bersih. Soflens ga cocok buat orang yang jorok ‘N ga rajin. Untuk menjadikannya sesuai massa pakai N meminimalkan gangguan pada mata. Sebelum memakai dan melepas cuci tangan sesempurna mungkin berulang-ulang. Cuci softlens dengan pembersihnya berulang minimum 2x lah. Guyur dengan agak banyak (jangan pelit-pelit). Penggosokan dengan tangan pada permukaan softlens juga sangat penting meskipun saat ini banyak produk mencantumkan “ no – rub just rinse”.

^^ Mata cepet kering. Untuk softlens dengan kadar air yang dikit, menyebabkan mata terasa cepet kering. Ko bisa…! Gampangannya gini kalo kita Haid pake pembalut pasti lebih kering kan dari pada ga pake. Ha.. Ha.. Becanda lagi… It Could be! So kalian perlu tetes mata untuk membuatnya tetep basah. Pilih softlens dengan kadar air yang tinggi.

^^ Jangan dipake tidur, ditempat berdebu ‘N berangin kenceng, renang, ato dipake ngintip…

Read more


BE CAREFULL... Softlens Danger,!!! STORY


Jangan gunakan lensa kontak saat anda atau saudara anda hadir di pesta BBQ atau sejenisnya yang berhubungan dengan api...
Sebuah kisah nyata mengenai efek lensa kontak.... Ini terjadi pada seorang pemuda berusia 21 tahun, dia pakai lensa kontak selama pesta barbeque. Ketika dia sedang memanggang daging, dia memandangi terus bara api itu. Setelah beberapa detik kemudian, dia mulai berteriak minta tolong dan meloncat-loncat. Orang-orang disekitar tidak tahu kenapa.... Saat tiba di rumah sakit, dokter bilang kalau pemuda itu buta permanen akibat lensa kontak yang dipakai. Lensa kontak terbuat dari plastik dan hawa panas dari bara api telah melelehkan lensa kontak tsb. Kalo anda perduli, informasikan ke teman-teman..
(ANDA MUNGKIN MENYELAMATKAN JIWA SEORANG)

Read more


Lomba BLOG UII



DEngan tema "Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman"

Gak nyangka ada perlombaan seperti ini,, Semoga aja dapet yang TerBaik,,,,

Read more


MAYORITAS PENGHUNI NERAKA ADALAH KAUM WANITA !

Oleh Al Ustadz Muhammad Wasitho, Lc.
Di antara prinsip akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan merupakan ijma’ mereka adalah meyakini bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang Allah telah ciptakan dengan haq dan Dia menetapkan calon penghuni bagi keduanya. Allah jadikan Surga sebagai tempat tinggal abadi yang penuh dengan berbagai kenikmatan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya, senantiasa berbuat amal shalih dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan neraka Dia jadikan sebagai tempat tempat tinggal yang mengerikan dan membinasakan bagi setiap orang kafir, musyrik, munafik dan durhaka kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:“(Surga itu) telah dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali Imran: 132]
dan firman-Nya:
“Neraka itu telah dipersiapkan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24, QS. Ali Imran: 131]Siapakah Mayoritas Penghuni Neraka?Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy radhiyallahu anhu, ia berkata: “Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar pada hari raya Idul Adha atau Idul Fitri menuju tempat shalat dan melalui sekelompok wanita. Beliau bersabda,’Wahai kaum wanita bersedekahlah, sesungguhnya aku telah diperlihatkan bahwa kalian adalah mayoritas penghuni neraka.’ Mereka bertanya,’Mengapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Kalian banyak melaknat dan durhaka terhadap suami. Dan tidaklah aku menyaksikan orang yang memiliki kekurangan akal dan agama yang dapat menghilangkan akal kaum laki-laki yang setia daripada salah seorang diantara kalian. Mereka bertanya,’Apa yang dimaksud dengan kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Bukankah kesaksian seorang wanita sama dengan separuh dari kesaksian seorang pria?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau berkata lagi,’Bukankah apabila wanita mengalami haidh maka dia tidak melakukan shalat dan puasa?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata,’itulah (bukti) kekurangan agamanya.’ (HR. Bukhari)Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Lalu, surga diperlihatkan kepadaku, dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir.” (HR. Ahmad)Di dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah orang-orang fakir, dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)Hadits-hadits tersebut di atas memberitahukan kepada kita dengan jelas dan gamblang bahwa mayoritas penghuni surga adalah orang-orang fakir (miskin). Sedangkan penghuni neraka yang paling banyak adalah dari kaum wanita.Mengapa Wanita Menjadi Mayoritas Penghuni Neraka?Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerh43;Iana padanya dengan shalat yang panjang, beliau melihat Surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya:“ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Para shahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?” Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka bertanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab:“Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)Di dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan tentang sifat wanita penduduk neraka, beliau bersabda :“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu)Dari beberapa hadits yang telah lalu, kita dapat mengetahui beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam api neraka dan bahkan menjadikan mereka golongan mayoritas dari penghuninya. Di antaranya adalah sebagai berikut:1. Banyak melaknat.Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Kalian banyak melaknat”.Imam Nawawi menyebutkan bahwa para ulama telah bersepakat akan haramnya melaknat. Laknat dalam bahasa Arab artinya adalah menjauhkan. Sedangkan menurut syariat artinya adalah menjauhkan dari rahmat Allah dan kebaikan-Nya. Dan tidak diperbolehkan bagi seseorang menjauhkan orang-orang yang tidak diketahui keadaannya dan akhir perkaranya dengan pengetahuan yang pasti dari rahmat dan karunia Allah. Karena itu mereka mengatakan,’Tidak boleh melaknat seseorang yang secara dhahir adalah seorang muslim atau kafir kecuali terhadap orang yang telah kita ketahui menurut dalil syar’i bahwa dia mati dalam keadaan kafir seperti Abu Jahal atau iblis.Adapun melaknat (secara mutlak tanpa menyebut nama tertentu, pent) dengan menyebutkan sifat-sifatnya tidaklah diharamkan seperti melaknat seorang wanita yang menyambung dan minta disambungkan rambutnya, seorang yang mentato dan minta ditato, pemakan riba dan yang memberi makan dengannya, pelukis (makhluk hidup), orang-orang zhalim, fasiq, kafir dan melaknat orang yang merubah batas-batas tanah, orang yang menasabkan seseorang kepada selain ayahnya, membuat sesuatu yang baru di dalam Islam (bid’ah), dan lainnya sebagaimana telah disebutkan oleh dalil-dalil syar’i yang menunjukkan kepada sifat, bukan diri orang tertentu. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz II hal 88 – 89)2. Durhaka terhadap suami dan mengingkari kebaikan-kebaikannyaHal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya”.Kedurhakaan semacam ini banyak sekali kita dapati dalam kehidupan keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya disebabkan sikap atau perbuatan suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri. Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur atas kebaikan yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufurinya karena Allah tidak akan melihat kepada istri semacam ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)Termasuk dalam bentuk kedurhakaan istri kepada suami adalah hal-hal berikut ini apabila dilakukan tanpa alasan yang dibenarkan syari’at: Tidak melayani kebutuhan seksual suaminya, atau bermuka masam ketika melayaninya, tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu, menyebarkan aib suami kepada orang lain, menolak bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya, meminta cerai dari suaminya tanpa sebab yang syar’i, dan yang semisalnya.3. Tabarruj (bersolek)Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang.”Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki. (Jilbab Al Mar’atil Muslimah halaman 120)Ibnu Abdil Barr berkata: “Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan bentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya.” (Dinukil oleh Suyuthi di dalam Tanwirul Hawalik 3/103)Mereka adalah wanita-wanita yang suka menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah telah melarang hal ini dalam firman-Nya:“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.” (QS. An-Nuur: 31)Wahai ukhti Muslimah, hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang Islami yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan azab di akhirat kelak.Allah Ta’ala berfirman:“Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (QS. Al-Ahzaab: 33)Inilah beberapa sebab yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari azab-Nya di dunia dan akhirat. Amiin.[Telah dimuat di dalam majalah NIKAH volume 8 no. 7 bulan November tahun 2009]

Read more


Berita parah,,

Assalamu’alaikum man ittaba’alhuda..!!

di bawah ini adalah pesan permintaan doa dari ukhti Alyn:
Bismillahirrahmanirrahim…
Mohonkesediaannya sebagai umat muslim untuk memberikan bantuan pada kami berupaDoa untuk saudari2 Qt di Jayapura, dalam upaya penolakanterhadap pemda Manokwari yang menetapkan Manokwari sebagai (kota injil)yang mengeluarkan aturan najis kaum kufar:
1. melarang perempuan memakai hijab/berjilbab
2. dilarang mengumandangkan Adzan
3. menghentikan bahkan meniadakan pembangunan mesjidd an beberapa aturan lain yang bertujuan menghilangkan pengaruh Islam di daerah kami.

Mohon disebarkan pada semua muslim di tanah air, minimal semua muslim taubagaimana perkembangan Islam di Jayapura, dan bagaimana gigihnya Nashrani dalam misi kristenisasinya…

Read more


Pelajaran tentang Sabar + Do’a

Hasan Bashry ra. (Salah seorang pemuka golongan Tabi’in),berkata :
>Orang ynag tidak memiliki Sopan santun berarti dia tidak memiliki Ilmu.
>Orang yang tidak SABAR, berarti ia tidak mengHayati agamanya.
>Orang yang tidak memiliki sifat Wara’,berarti ia tidak Memiliki derajat.

Ket. Sabar ada 4 macam :
-Sabar dalam mengahadapi Musibah
-Sabar dalam menghadapi Kesulitan.
-Sabar dalam melaksanakan Taat.
-Sabar dalam menjauhi Maksiat.

*Wara’= Hati-hati (tidak suka terhadap barang yang haram, makruh, dan Syubhat).
“Syubhat : sesuatu yang tidak jelas halal dan haramnya

Sayidina Ali ra. Berkata, “jadilah manusia yang paling baik disisi ALLAH,dan jadilah manusia yang paling Jelek dalam pandangan dirimu, serta jadilah manusia biasa dihadapan orang lain.”

“Janganlah kamu merasa Hina dan jangan pula merasa bersedih hati, sedang kamu ada dalam derajat yang tinggi apabila kamu dalam keadaan Beriman””.

Islam mengajarkan manusia sama derajatnya disisi Allah dan manusia yang kebih Mulia adalah orang yang lebih Takwa di antara mereka.Oleh karena itu, sebagian Ulama berdoá dengan doá sebagai berikut :
Allahummaj álni shobuuron waaj a’lni syakuron waaj álni fi aý ni shoghiron wa fi aa’yu ninnaa si kabiyron.

“Ya Allah jadikanlan aku orang yang sabar dan bersyukur, dan jadikanlah aku dalam memandang diriku seorang yang kecil/hina dan jadikanlah aku seorang yang memandang besar, ketika memandang diri orang lain.”

Read more


ISLAM, IMAN DAN IHSAN

Islam berasal dari kata aslama yang berarti masuk ke dalam kedamaian, berserah diri kepada Allah dan masuk ke dalam agama Islam. Secara istilah Islam berarti berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannya dan tunduk kepadaNya dengan mengikuti ajaran rasulNya Muhammad alaihi sholatu wasalam. Allah Ta'ala berfirman, Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah adalah Islam . (Ali Imram : 19).Rosulullah menafsirkan Islam dengan amalan - amalan lahir yang tercantum dalam rukun Islam yang lima seperti dalam hadits Jibril.Iman artinya membenarkan. Secara syar'i adalah keyakinan dalam hati, ikrar dengan lisan dan pembuktian dengan anggota badan. Rosulullah menafsirkan Islam dengan amalan - amalan batin yang tercantum dalam rukun iman yang enam seperti dalam hadits Jibril. Ihsan adalah berbuat kebaikan baik kepada orang lain maupun kepada diri dengan memperbaiki perbuatan. Rosulullah telah menjelaskannya, Engkau menyembah Allah seolah - olah engkau melihatNya. Jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihatmu . Agama Islam meliputi tiga tingkatan tersebut berdasarkan pertanyaan Jibril kepada Rosulullah di hadapan para sahabat dan Nabi menjawabnya. Setelah Jibril berlalu Nabi saw bersabda, Itu adalah Jibril, dia datang untuk mengajarkan agama kalian .Keumuman dan kekhususan di antara ketiganya. Islam dan iman, jika keduanya disebut secara terpisah maka yang lain termasuk ke dalamnya, tidak ada perbedaan di antara keduanya. Perbedaannya terjadi jika keduanya disebut secara bersamaan. Islam untuk amalan - amalan lahir dan iman untuk amalan - amalan batin seperti dalam hadits Jibril.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan sisi keumuman dan kekhususan di antara ketiganya, Ihsan lebih umum dari sisi dirinya sendiri namun ia lebih khusus dari sisi orang - orangnya daripada iman. Iman lebih umum dari sisi dirinya sendiri dan lebih khusus dari segi orang - orangnya daripada Islam. Ihsan mencakup iman, dan iman mencakup Islam. Para muhsinin lebih khusus daripada mukminin, dan para mukminin lebih khusus dari para muslimin. Dari sini maka para ulama muhaqqiq mengatakan bahwa setiap mukmin adalah muslim, karena sesungguhnya siapa yang telah mewujudkan iman maka secara otomatis akan melaksanakan amalan - amalan Islam. Namun tidak setiap muslim itu mukmin sebab bisa jadi imannya sangat lemah sehingga iman dalam bentuk yang sempurna tidak terwujud, walaupun dia tetap menjalankan sebagian dari amalan - amalan Islam, dia muslim namun bukan mukmin dengan iman yang sempurna. Allah Ta'ala berfirman, Orang - orang Arab badui itu berkata, Kami telah beriman. Katakanlah, Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'Kami telah Islam. (Al - Hujurat : 14). Kesimpulannya, tingkatan agama adalah Islam, iman dan Ihsan. Urutan derajatnya, ihasan adalah yang tertinggi kemudian iman kemudian Islam. Wallahu a'lam. Insya Allah bermanfaat bagi kami dan anda sekalian, amin !

Read more


CERMIN IKHLAS

BISMILLAHHIRROHMANNIRROHIMAssalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, CERMIN IKHLAS Wahai Saudara kami tercinta, Ikhlas merupakan Syarat diterimanya amal dan ibadah kita oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Selain Ikhlas juga ada syarat yang kedua yaitu Ittiba' dimana amal dan ibadah yang kita lakukan harus sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shalallahhu 'alaihi wa salam dan para shahabatnya. Bukan ibadah yang ditambah-tambahi ataupun diubah sesuai dengan hawa nafsu dan akal. IKHLAS dalam keta'atan berarti meninggalkan RIYA' (Ingin dipuji) dan SUM'AH (ujub/mencari popularitas/kagum pada diri sendiri). Untuk itu marilah kita membulatkan niat beramal dan beribadah HANYA untuk mengharap wajah Allah Ta'ala saja dan mencari keridhaan Rabb Yang Maha Tinggi, dan tidak bercampur baur dengan kesyirikan. Lihat QS AZ Zumar: 2-3. QS Al-Bayyinah: 5, QS Al-Kahfi:100 dan QS Al-Lail:17-18. Rasulullah Shalallahhu 'alaihi wa salam telah bersabda:"Barangsiapa berbuat suatu amal supaya amalnya didengar orang lain (sum'ah, mencari popularitas), maka Alloh mempopulerkan amalnya tersebut pada makhluk-Nya, kemudia Dia menghinakannya".(HR Ahmad dan at-Thabrani) Untuk Memiliki Sifat IKHLAS ini membutuhkan perjuangan.Yang dapat membantu menuju keikhlasan adalah:1. Berdo'a dan memohon perlindungan kepada Allah 'Azza wa Jalla2. Ilmu, dengan terus belajar menuntut Ilmu Agama terutama tentang melatih diri agar selalu ikhlash melalui membaca buku atau menghadiri majlis ta'lim.3. Mujahadah (Kesungguhan) lihat QS Al-Ankabut: 694. Berteman dengan para Mukhlishin.5. Membaca Riwayat hidup Para Salafus Sholih dan Orang-orang sesudah mereka dari Para Sahlihin. Beberapa sikap yang bisa dilatih untuk membentuk diri agar IKHLASH dalam beramal dan beribadah, antara lain:1. Takut mendapatkan popularitas2. Introspeksi / Menuduh diri sendiri dengan serba kekurangan3. Banyak berdiam, bicara seperlunya4. Tidak mencari pujian atau gila dengan pujian5. Tidak bakhil memuji orang yang berhak mendapatkan pujian dan sanjungan dengan berbagai kriterianya6. Meluruskan niat dalam beramal karena Alloh ta'ala - baik sebagai pimpinan maupun sebagai yang dipimpin7. Mengharapkan Ridho Alloh Ta'ala bukan Ridho manusia8. Menjadikan ridho dan kemurkaannya karena Alloh bukan karena nafsunya9. Bersabar menapaki jalan panjang yang sangat berat ketika pertolongan-Nya belum kunjung tiba10. Bergembira dengan keberhasilan lawannya atau minimal tidak marah karena hal itu11. Senantiasa berusaha membersihkan batinnya dari rasa 'ujub12. Tidak menganggap suci dirinya13. Merahasiakan ketaatannya kecuali untuk kemaslahatan yang sangat jelas14. dan lain-lain. Demikian kiat-kiat perjuangan melatih diri untuk senatiasa hidup dan beibadah kepada Alloh ta'ala dengan IKHLAS, Semoga nikmat hidayah dan kebersihan niat kita dalam beribadah hanya untuk Alloh semata, selalu mendapat pertolongan dan bimbingan dari Alloh Rabbul 'alamin. (Tulisan ini diadaptasi dari buku Manajemen Hati, Dr. Muhammad bin Hasan asy-Syarif, Darul Haq, 1425 H)

Read more


Yuk kita membaca Al-Qurán dan Rajin Melaksanakan Shalat 5 waktu….

10 Surat dalam Al-Qurán yang Dapat mencegah 10 Perkara
>Surat Al-Fatihah mencegah Kemarahan / keMurkaan ALLAH.
Surat Yasin mencegah Kehausan di Hari Kiamat
Surat Ad Dukhon mencegah keSusahan di Hari Kiamat
Surat Al Waqiáh mencegah keKafiran
Surat Al-Mulk mencegah Siksa Kubur
Surat Al Kautsar mencegah Permusuhan
Surat Al Kafirun mencegah Kekufuran ketika di cabut Roh
Surat Al Ikhlas mencegah keMunafikan
Surat Al Falaq mencegah Iri Hati seseorang
Surat An Nas mencegah perasaan Was-was

Sumber : Buku Terjemahan NASHAIHUL IBAD, karya : Ibnu Hajar Al Asqalany

Fadhilah Membaca Al-Qurán
Rasulullulah Saw. Menerangkan Fadhilah bagi pembaca Al-Qurán, antara lain :
Membaca Al-Qurán adalah berdialog dengan Allah SWT.
Mendapatkan kemuliaan di Sisi ALLAH SWT. Setelah para Nabi.
Mendapatkan Syafaat Al-Qurán di Hari Kiamat.
Mendapatkan tempat di syurga bersama para Rasul.
Satu huruf Al-Qurán mempunyai satu kebaikan yang pahalanya bernilai 10 Kebaikan.

Rasullulah SAW. Menganjurkan membaca dan memahami Al-Qurán. Sabda Nabi saw.
Sebaik-baiknya orang ialah yang mempelajari Al-Qurán dan mengajarkannya.
Tidak Boleh iri kecuali kepada orang yang memahami Al-Quran serta mengamalkannya siang dan malam.
Ibadah Umatku yang paling utama ialah membaca AL-Qurán.
Terangilah rumahmu dengan shalat dan membaca Al-Qurán
Al-Qurán adalah hidangan Allah SWT. Janganlah kamu menjauhinya.

Adab membaca Al-Qurán
Kita dianjurkan untuk mengikuti sopan santun dan etika membaca Al Qurán, yaitu
Berwudhu
Membaca ditempat suci, disunnahkan di Masjid
Menghadap Kiblat.
Membaca Taáwuz
Menyempurnakan bacaan dengan Tajwid dan lagu yang baik.
Merendahkan suara bila Khawatir riya. Jika tidak, lebih utama mengeraskannya.
Mengarahkan pikiran dan perasaan untuk memahami bacaan.
Merenungi ayat-ayat yang di baca.
Membaca Mushaf lebih utama daripada Hafalan.
Makruh untuk bergurau,tertawa, atau melihat sesuatu yang akan menggangu dan menghentikan bacaan.
Bersujud ketika membaca ayat SAJDAH.
Membaca takbir diantara dua surah adl-dluha sampai akhir surah Al-Qurán.
Ketika selesai atau berhenti membaca ayat atau surah yang di tentukan.
Berpuasa ketika Khatam Al-Qurán dan mengundang tetangga, sanak saudara, untuk syukuran.
Membaca doa Khatam Al-Qurán sebagaimana yang terdapat pada akhir Al-Qur’án.

Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad SAW.
“Shalat itu adalah Tiangnya agama yang di dalamnya terkandung 10 Hal :
Mencerahkan wajah
Menerangi Hati
Menyehatkan badan
Teman didalam Kubur
Tempat turunya Rahmat
Kuncinya langit
Memberatkan Timbangan
Tempat keRidhaan ALLAH SWT
Bernilai diSyurga
Penghalang Siksa Neraka

Penjelasan :
Tentang Keutamaan Shalat Nabi bersabda :
“shalat seseorang adalah penerang hatinya. Barangsiapa berkeinginan agar Hatinya menjadi terang, maka terangilah hati itu dengan Shalat”
“Shalatlah kamu, karena sesungguhnya shalat itu adalah sehat/obat.” (HR.AHMAD,IBNU MAJAH)

“Shalat itu adalah timbangan. Barangsiapa menunaikan shalat, berarti dia telah mencukupkan timbangannya,”(HR.Baihaqi)

“Shalat 5 waktu, Barangsiapa memeliharanya (mengerjakannya dengan baik), maka shalat tersebut jadi cahaya baginya, jadi hujjah dan penyelamat di hari Kiamat. Barangsiapa tidak memelihara, tentu tidak akan jadi cahaya, dalil atau penyelamat baginya, sedang dia itu akan dikumpulkan di Hari kiamat nanti bersama Firáun,Karun,Haman, dan Ubay bin Khilaf.”( HR. Ibnu Nashr)

Read more


Tanda-tanda Ahlul Bidah

Ahlul bidah memiliki tanda-tanda yang lengkap dan nampak sehingga mereka mudah dikenal. Dalam al-Quran dan haditsnya Allah dan Rasul-Nya telah mengabarkan tentang sebagian tanda-tanda mereka untuk dijadikan peringatan bagi umat dari bahaya mereka dan larangan mengambil jalan hidup mereka. Para Salaf pun telah menerangkan masalah ini.

Saya akan menyampaikan sebagian dari tanda itu yang dengan tanda itu mereka membedakan diri. Sebagai jembatan penolong supaya mengerti tentang mereka Insaya Allah. Termasuk tanda-tanda mereka adalah:

1. BERPECAH-BELAH
Sesungguhnya Allah taala telah mengabarkan tentang mereka dalam al-Quran. Ia berkata ,Janganlah kalian menjadi orang-orang yang berpecah belah dan berselisih setelah datang kepada mereka keterangan. Dan mereka mendapatkan adzab yang besar. Ia berfirman,Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka (terpecah-belah menjadi beberapa golongan) tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini,Ayat ini secara umum menerangkan orang yang memecah-belah agama Allah dan mereka berselisih. Sesungguhnya Allah mengutus nabi-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar agar memenangkannya atas semua agama. Syariatnya adalah satu yang tidak ada perselisihan dan perpecahan padanya. Barang siapa yang berselish padanya maka merekalah golongan yang memecah belah agama seperti halnya pengikut hawa nafsu dan orang-orang sesat. Sesungguhnya Allah taala berlepas diri dari apa yang mereka lakukan.

Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa syiar ahli bidah adalah perpecahan,Oleh karena itu al-Firqatun Najiah disfati dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah dan mereka adalah jumhur dan kelompok terbesar umat ini. Adapun kelompok lainnya maka mereka adalah orang-orang yang nyleneh, berpecah belah, bidah dan pengikut hawa nafsu. Bahkan terkadang di antara firqah-firqah itu amat sedikit dan syiar firqah-firqah ini ialah menyelisihi al-Quan, as-Sunnah serta ijma.

2. MENGIKUTI HAWA NAFSU
Dialah sifat mereka yang paling kentara. Allah taala berkata mensifati mereka, Maka kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya.

Ibnu Katsir berkata, Yakni ia berjalan dengan hawa nafsunya. Apa yang dilihat baik oleh hawa nafsunya maka ia lakukan dan apa yang dilihatnya jelek maka ia tinggalkan. Inilah manhaj Mutazilah dalam menganggap baik dan jelak denga logika mereka.

Nabi telah mengabarkan bahwa hawa nafsu tidak akan terlepas dari ahli bidah dalam hadits perpecahan di mana beliau mengatakan,Sesungguhnya ahli kitab terpecah dalam agama mereka menjadi tujuh dua puluh millah dan sesungguhnya umat ini akan terpecah menadi tujuh puluh tiga millah -yakni hawa nafsu- semuanya di neraka kecuali satu millah yaitu al-Jamaah.

Sesunguhnya akan muncul pada umatku beberapa kaum hawa nafsu mengalir pada mereka sabaimana mengalirnya penyakit anjing dalam tubuh mangsanya. Tidak tersiksa darinya satu urat dan persendian pun kecuali diamasukinya.

3. MENGIKUTI AYAT-AYAT YANG SAMAR
Sifat mereka ini telah Allah kabarkan dalam firman-Nya,…Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang samar untuk menimbukan fitanh dan untuk mencari-cari takwilnya.

Bukhari meriwayatkan hadits dari Aisyah katanya,Rasulullah membaca ayat ini,Dialah yang menurunkan al-quran kepada kamu di antara isinya ada aya-ayat yang muhkamat. Itulah pokok-pkok isi ajaran al-Quran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya ...sampai ayat ... orang-orang yang berakal. Ia berkata, Rasulullah, berkata, Bila engkau melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutashyabihat maka merekalah yang Allah namakan sebagai orang-orang yang harus dijauhi.

Dari Amiril Mukminin Umar bin Al-Khathab katanya,Akan datang manusia mendebat kalian dengan ayat-ayat mutaysabihat maka balaslah mereka dengan sunah-sunnah karena Ahlus Sunnah lebih mengetahui akan kitabullah.

4. MEMPERTENTANGKAN SUNNAH DENGAN AL-QURAN
Termasuk tanda ahli bidah adalah mempertentangkan al-Quran dengan sunnah dan merasa cukup mengambil al-quran dalam pelaksanaan hukum-hukum syara sebagaimana yang diberitakan Nabi: Seorang laki-laki hampir bersandar di atas ranjangnya dibacakan haditsku lalu mengatakan,Antara kami dan kalian adalah kitabullah. Perkara halal yang kita temukan padanya maka kita halalkan dan perkara haram yang kita temukan padanya maka kita haramkan. Ketahuilah apa-apa yang Rasulullah haramkam adalah sama dengan apa yang Allah haramkan.

Al-Imam Al-Barbahari mengatakan :Bila kamu melihat seorang mencela hadits atau menolak atsar /hadits atau menginginkan selain hadits, maka curigailah keislamnnya dan jangan ragu-ragu bahwa dia adalah ahli bidah(pengikut hawa nafsu) Beliau berkata:Bila kamu mendengar seorang dibacakan hadits di hadapannya tetapi ia tidak menginginkannya dan ia hanya mengingnkan al-Quran maka janganlah kamu ragu bahwa dia seorang yang telah dikuasai oleh kezindikan. Berdirilah dari sisinya dan tinggalkanlah ia!

Mempertentangkan sunnah dengan al-Quran dan menolaknya bila belum ditemukan pada al-Quran apa-apa yang menguatkan sunnah, termasuk tanda ahli bidah yang paling kentara. Nabi telah mengabarkannya sebelum terjadi dan benarlah beliau. Sekarang apa yang beliau kabarkan telah terjadi. Sungguh kita mendengar dan membaca peristiwa semisal itu dari sebagian ahli bidah pada jaman dulu. Hingga kita melihat salah satu dari ahli bidah dan orang sesat jaman sekarang menghujat kitab shahih Bukhari yang telah disepakati oleh umat ini keshahihannya.Ia yakin bahwa padanya terdapat seratus dua puluh hadits yang tidak shahih yang ia sebut sebagai hadits Israiliat. Ia menghilangkannya dan mempertentangkannya dengan al-Quran kemudian ia bantah dan ingkari. Tampillah seorang tokoh ulama sekarang menentang, meruntuhkan sybuhatnya (kerancuannya), menolak kebatilannya, menampakkan penyimpangan dan kepalsuannya dengan karyanya untuk membantahnya dan orang yang menempuh jalanya, ahli bidah. Semoga Allah membalas amalnya dengan sebaik-baik pembalasan.
5. MEMBENCI AHLI HADITS
Termasuk tanda ahli bidah adalah membenci dan mencela ahli hadits dan atsar. Dari Ahamad bin Sinan al-Qaththan katanya: Dan tidaklah ada di dunia ini seorang mubtadi pun kecuali membenci ahli hadits.

Abu Hatim ar-Razi berkata,Tanda ahli bidah adalah mencela ahli hadits dan tanda orang zindik adalah menamakan Ahlus Sunnah bengis. Dengan sebutan itu mereka menghendaki hilangnya hadits.

6. MENGGELARI AHLUS SUNNAH DENGAN TUJUAN MERENDAHKAN MEREKA
Termasuk tanda mereka adalah menggelari Ahlus Sunnah(yang bertolak belakang dengan sifat mereka) dengan tujuan merendahkan mereka.

Abu Hatim ar-Razi berkata:Tanda Jahmiah adalah menamakan Ahlus Sunnah musyabbahah(menyerupakan Allah dengan mahluk). Ciri-ciri Qadariah adalah menamakan Ahlus Sunnah mujabbirah(mahluk tidak mempunyai kehendak.) Ciri-ciri Murjiaah adalah menamakan Ahlus Sunnah menyimpang dan mengurangi.Ciri-ciri Rafidhah adalah menamakan Ahlus Sunnah nashibah(mencela Ali). Ahlus Sunnah tidak digabungkan kecuali kepada satu nama dan mustahil nama-nama ini mengumpulkan mereka.

Al-Barbahari berkata,Dan orang yang tertutup(kejelekannya) adalah yang jelas ia tertutup(kejelekannya) dan orang yang terbuka kejelekannya adalah orang yang jelas aibnya. Bila kamu mendengar seorang mengatakan fulan Nashibi, ketahuilah bahwa ia adalah Rafidly. Bila kamu mendengar seorang mengatakan fulan musyabbihah atau fulan menyerupakan Allah dengan makhluk, ketahuilah bahwa ia adalah Jahmy. Bila kamu mendengar seorang berkata tentang tauhid dan mengatakan,Terangkan padaku tauhid!, ketahuilah bahwa ia adalah Kharijy dan Mutazily. Atau mengatakan, fulan Mujabbirah atau mengatakan, dengan ijbar atau berkata dengan adilm ketahuilah bahwa ia adalah Qadari karena nam-nama ini bidah yang dibuat-buat oleh ahli bidah.

Syaikh Ismail as-Shabuni mengatakan,Ciri-ciri ahli bidah amat jelas dan terang Sedang tanda-tanda mereka yang paling jelas adalah sangat keras memusuhi para pemilkul hadits, dan menghinakan mereka dan mengelari mereka kaku,bodoh,dhahiri,(tekstual) musyabbihah(golongan yang menyerupakan Allah dengan mahluk). Semua itu didasari keyakinan mereka bahwa hadits-hadts itu masih berupa benda mentah (bukan ilmu). Dan yang dinamakna ilmu adalah ilham yang dijejalkan setan kepada mereka, hasil dari olah akal mereka yang rusak, intuisi hati nurani mereka yang gelap….

7. TIDAK BERPEGANG DENGAN MADZHAB SALAF
Syaikhul Islam berkata,Kelompok-kelompok bidah yang terkenal di kalangan Ahlus Sunnah wal Jamaah yang tidak menganut madzhab salaf antara lain kelompok: Rafidhah, sampai orang awam tidak mengetahui syiar-syiar bidah kecuali rafdl(menolak kepemimpinan khulafaur rasyidin selain Ali). Dan sunni menurut istilah orang awam adalah orang yang bukan rafidhi ….Sehinga diketahui syiar ahli bidah menolak madzhab Salaf. Oleh karena itu dalam risalah yang ditujukan kepada Abdus bin Malik Imam Ahamad berkata,Asas sunnah menurut kami adalah berpegang dengan apa yang dijalani sahabat Muhammad….

8. MEMVONIS KAFIR ORANG YANG MENYELISIHI MEREKA TANPA DALIL
Dalam banyak tempat Syaikhul Islam menyebutkan tentang bantahan terhadap orang yang menvonis orang yang masih belum jelas kekafirannya,Pendapat ini tidak diketahui dari seorang sahabat, tabiin, yang mengikuti mereka dengan baik dan tidak pula dari salah satu imam tetapi ini termasuk salah satu pokok dari pokok-pokok ahli bidah yang membuat bidah dan menvonis kafir orang yang menyelisihi mereka semisal Khawarij, Mutazilah dan Jahmiah.

Beliau berkata,Khawarij,Mutazilah, dan Rafidhah, menvonis kafir Ahlus Sunnah wal Jamaah. Golongan yang belum mereka vonis kafir maka mereka vonis fasik. Demikian juga mayoritas ahlul ahwa menvonis bidah dan kafir golongan yang menyelisihi mereka berdasarkan logika semata.

Akan tetapi Ahlus Sunnah adalah golongan yang mengikuti kebenaran dari rab mereka yang dibawa oleh rasul-Nya,tidak menvonis kafir golongan yang menyelisihi mereka. Mereka golongan yang paling tahu tentang kebenaran dan kondisi manusia.

Syaikh Abdul Lathif bin Abdur Rahman Alu Syaikh ditanya tentang orang yang menvonis kafir sebagian golongan yang menyelisihinya. Beliau menjawab,Jawabannya, Saya tidak mengetahui sandaran ucapan itu. Berani menvonis kafir golongan lain yang menampakkan keislaman tanpa dasar syari dan keterangan yang akurat menyeilisihi manhaj para pakar ilmu agama dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Jalan ini adalah jalannya ahlul bidah dan orang-orang sesat.

Diambil dari Mauqif Ahlus Sunnah wal Jama'ah min Ahlil Ahwa wal Bid'ah karya Dr. Ibrahim Ruhaily

Read more


Rekan-rekan muslimin dan muslimat (4 Perkara Sebelum Tidur,.Tafsir Haqqi )

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra :

“Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara , yaitu :

* Sebelum khatam Al Qur’an,
* Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
* Sebelum para muslim meridhoi kamu,
* Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh….
“Bertanya Aisyah : “Ya Rasulullah…. Bagaimanan aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”
Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau tidur bacalah :

Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”

Sekian untuk ingatan kita bersama.
* Kalau rajin..Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.

Read more


LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH

Bagi Muslimin dan Muslimat di Manapun Berada.... Malam ini Malam Jum'at... Maka Perbanyaknya Mengucap "Laa ilaaha illallah...Muhammad Rasulullah saw" Tiada Tuhan Selain Alloh swt dan Nabi Muhammad itu Utusan Alloh swt. Jangan Mengikuti Mereka dan Jangan Pula Bikin Rusuh Malam ini... Tugas kita hanya Bermunajat dan Berdo'a, dan Pergunakannlah Hari Jum'at ini dengan Banyak Membaca Syahadat dan Beristighfar...

Read more

n_n

LOVE BISNIS

LOVE BISNIS
Klik Gambar Di ATAS kalau mau SUKSES BARENG

Teh Bolong Teh Herbal 100% Alami

Teh Bolong Teh Herbal 100% Alami
PESAN SEGERA,!!!

About Me "Bhannie"

Time

Guest Book

Bird

^_^ Ahlan Wa Sahlan

Love Indonesia,,^_^

BENDERA MERAH PUTIH Pictures, Images and Photos berkibarlah indonesia Pictures, Images and Photos

Followers

Site Counter

free counters
Web hosting for webmasters