tag:blogger.com,1999:blog-58099782002633861252024-03-05T23:14:11.829+07:00BIG DREAMS - BIG ACTIONBhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.comBlogger73125tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-23094186613762550462012-09-11T10:35:00.000+07:002012-09-11T10:35:27.037+07:00Siapakah orang yang baik sebenarnya??<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.0pt; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="background: #EDEFF4; color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah pernah ditanya oleh seorang
sahabat. "Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yang baik itu?
Rasulullah menjawab:<br />
<br />
Yang artinya: "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi
orang lain".<br />
<br />
Jika ia seorang hartawan,</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.0pt; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="background: #EDEFF4; color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi
dinikmati pula oleh tetangga, sanak famili dan juga didermakan untuk
kepentingan masyarakat dan agama. Inilah ciri-ciri orang yang baik. Jika
berilmu, ilmunya dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Jika berpangkat,
dijadikannya sebagai tempat bernaung orang-orang disekitarnya dan jika tanda
tangannya berharga maka digunakan untuk kepentingan masyarakat dan agama, tidak
hanya mementingkan diri dan golongannya sendiri.<br />
<br />
Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan
kata lain orang baik adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya
ditengah-tengah masyarakat dan bermanfaat.<br />
<br />
Sebaliknya kalau ada orang yang tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain
atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri,
berarti orang itu jelek. Adanya orang seperti itu tidak merubah keadaan dan
perginyapun tidak merugikan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-25174352134368070082012-09-05T09:49:00.000+07:002012-09-06T08:06:29.596+07:00Surat An-Nisa`, Satu Bukti Islam Memuliakan WanitaBerbekal pengetahuan tentang Islam yang tipis, tak sedikit kalangan yang dengan lancangnya menghakimi agama ini, untuk kemudian menelorkan kesimpulan-kesimpulan tak berdasar yang menyudutkan Islam. Salah satunya, Islam dianggap merendahkan wanita atau dalam ungkapan sekarang ‘bias jender’.<br />
<br />
Benarkah?<br />
<br />
Sudah kita maklumi keberadaan wanita dalam Islam demikian dimuliakan, terlalu banyak bukti yang menunjukkan kenyataan ini. Sampai-sampai ada satu surah dalam Al-Qur`anul Karim dinamakan surah An-Nisa`, artinya wanita-wanita, karena hukum-hukum yang berkaitan dengan wanita lebih banyak disebutkan dalam surah ini daripada dalam surah yang lain. (Mahasinut Ta`wil, 3/6)<br />
<br />
Untuk lebih jelasnya kita lihat beberapa ayat dalam surah An-Nisa` yang berbicara tentang wanita.
<br />
<div>
<div style="margin-bottom: 2px;">
<b><small>Klik SHOW untuk melihat semua</small></b>
<input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" style="font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px; width: 60px;" type="button" value="SHOW" /></div>
<div style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
1. Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki.
Surah An-Nisa` dibuka dengan ayat:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ
“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu Dia menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Dia memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” (An-Nisa`: 1)
Ayat ini merupakan bagian dari khutbatul hajah yang dijadikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pembuka khutbah-khutbah beliau. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dari jiwa yang satu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan pasangannya. Qatadah dan Mujahid rahimahumallah mengatakan bahwa yang dimaksud jiwa yang satu adalah Nabi Adam ‘alaihissalam. Sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir Ath-Thabari, 3/565, 566)
Dalam hadits shahih disebutkan:
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Bila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau bisa bersenang-senang namun padanya ada kebengkokan.” (HR. Al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 3632)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits ini ada dalil dari ucapan fuqaha atau sebagian mereka bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk. Hadits ini menunjukkan keharusan berlaku lembut kepada wanita, bersikap baik terhadap mereka, bersabar atas kebengkokan akhlak dan lemahnya akal mereka. Di samping juga menunjukkan dibencinya mentalak mereka tanpa sebab dan juga tidak bisa seseorang berambisi agar si wanita terus lurus. Wallahu a’lam.”(Al-Minhaj, 9/299)
2. Dijaganya hak perempuan yatim.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا
“Dan jika kalian khawatir tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kalian menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita lain yang kalian senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kalian khawatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita saja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki. Yang demikian itu lebih dekat untuk kalian tidak berlaku aniaya.” (An-Nisa`: 3)
Urwah bin Az-Zubair pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: maka Aisyah radhiyallahu ‘anha menjawab, “Wahai anak saudariku1. Perempuan yatim tersebut berada dalam asuhan walinya yang turut berserikat dalam harta walinya, dan si wali ini ternyata tertarik dengan kecantikan si yatim berikut hartanya. Maka si wali ingin menikahinya tanpa berlaku adil dalam pemberian maharnya sebagaimana mahar yang diberikannya kepada wanita lain yang ingin dinikahinya. Para wali pun dilarang menikahi perempuan-perempuan yatim terkecuali bila mereka mau berlaku adil terhadap perempuan-perempuan yatim serta memberinya mahar yang sesuai dengan yang biasa diberikan kepada wanita lain. Para wali kemudian diperintah untuk menikahi wanita-wanita lain yang mereka senangi.” Urwah berkata, “Aisyah menyatakan, ‘Setelah turunnya ayat ini, orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang perkara wanita, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat:
وَيَسْتَفْتُونَكَ
“Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang wanita.” (An-Nisa`: 127)
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat yang lain:
وَتَرْغَبُونَ أَن تَنكِحُوهُنَّ
“Sementara kalian ingin menikahi mereka (perempuan yatim).” (An-Nisa`: 127)
Salah seorang dari kalian (yang menjadi wali/pengasuh perempuan yatim) tidak suka menikahi perempuan yatim tersebut karena si perempuan tidak cantik dan hartanya sedikit. Maka mereka (para wali) dilarang menikahi perempuan-perempuan yatim yang mereka sukai harta dan kecantikannya kecuali bila mereka mau berbuat adil (dalam masalah mahar, pent.). Karena keadaan jadi terbalik bila si yatim sedikit hartanya dan tidak cantik, walinya enggan/tidak ingin menikahinya.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 4574 dan Muslim no. 7444)
Masih dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَيَسْتَفْتُونَكَ فِي النِّسَاءِ ۖ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ وَمَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ فِي يَتَامَى النِّسَاءِ اللَّاتِي لَا تُؤْتُونَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُونَ أَن تَنكِحُوهُنَّ
Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang wanita. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepada kalian tentang mereka dan apa yang dibacakan kepada kalian dalam Al-Qur`an tentang para wanita yatim yang kalian tidak memberi mereka apa yang ditetapkan untuk mereka sementara kalian ingin menikahi mereka.” (An-Nisa`: 127)
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Ayat ini turun tentang perempuan yatim yang berada dalam perwalian seorang lelaki, di mana si yatim turut berserikat dalam harta walinya. Si wali ini tidak suka menikahi si yatim dan juga tidak suka menikahkannya dengan lelaki yang lain, hingga suami si yatim kelak ikut berserikat dalam hartanya. Pada akhirnya, si wali menahan si yatim untuk menikah, ia tidak mau menikahinya dan enggan pula menikahkannya dengan lelaki selainnya.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5131 dan Muslim no. 7447)
3. Cukup menikahi seorang wanita saja bila khawatir tidak dapat berlaku adil secara lahiriah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Kemudian jika kalian khawatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita saja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki.” (An-Nisa`: 3)
Yang dimaksud dengan adil di sini adalah dalam perkara lahiriah seperti adil dalam pemberian nafkah, tempat tinggal, dan giliran. Adapun dalam perkara batin seperti rasa cinta dan kecenderungan hati tidaklah dituntut untuk adil, karena hal ini di luar kesanggupan seorang hamba. Dalam Al-Qur`anul Karim dinyatakan:
وَلَن تَسْتَطِيعُوا أَن تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ ۖ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ
“Dan kalian sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri kalian, walaupun kalian sangat ingin berbuat demikian. Karena itu janganlah kalian terlalu cenderung kepada istri yang kalian cintai sehingga kalian biarkan yang lain telantar.” (An-Nisa`: 129)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan ketika menafsirkan ayat di atas, “Maksudnya, kalian wahai manusia, tidak akan mampu berlaku sama di antara istri-istri kalian dari segala sisi. Karena walaupun bisa terjadi pembagian giliran malam per malam, namun mesti ada perbedaan dalam hal cinta, syahwat, dan jima’. Sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ‘Abidah As-Salmani, Mujahid, Al-Hasan Al-Bashri, dan Adh-Dhahhak bin Muzahim rahimahumullah.”
Setelah menyebutkan sejumlah kalimat, Ibnu Katsir rahimahullah melanjutkan pada tafsir ayat: maksudnya apabila kalian cenderung kepada salah seorang dari istri kalian, janganlah kalian berlebih-lebihan dengan cenderung secara total padanya, “sehingga kalian biarkan yang lain telantar.” Maksudnya istri yang lain menjadi terkatung-katung. Kata Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Sa’id bin Jubair, Al-Hasan, Adh Dhahhak, Ar-Rabi` bin Anas, As-Suddi, dan Muqatil bin Hayyan, “Makna, seperti tidak punya suami dan tidak pula ditalak.” (Tafsir Al-Qur`anil Azhim, 2/317)
Bila seorang lelaki khawatir tidak dapat berlaku adil dalam berpoligami, maka dituntunkan kepadanya untuk hanya menikahi satu wanita. Dan ini termasuk pemuliaan pada wanita di mana pemenuhan haknya dan keadilan suami terhadapnya diperhatikan oleh Islam.
4. Hak memperoleh mahar dalam pernikahan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا
“Berikanlah mahar kepada wanita-wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kalian sebagian dari mahar tersebut dengan senang hati maka makanlah (ambillah) pemberian itu sebagai makanan yang sedap lagi baik akibatnya.” (An-Nisa`: 4)
5. Wanita diberikan bagian dari harta warisan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالْأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالْأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ ۚ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا
“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ayah-ibu dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian dari harta peninggalan ayah-ibu dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.” (An-Nisa`: 7)
Sementara di zaman jahiliah, yang mendapatkan warisan hanya lelaki, sementara wanita tidak mendapatkan bagian. Malah wanita teranggap bagian dari barang yang diwarisi, sebagaimana dalam ayat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ
“Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kalian mewarisi wanita dengan jalan paksa.” (An-Nisa`: 19)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menyebutkan, “Dulunya bila seorang lelaki di kalangan mereka meninggal, maka para ahli warisnya berhak mewarisi istrinya. Jika sebagian ahli waris itu mau, ia nikahi wanita tersebut dan kalau mereka mau, mereka nikahkan dengan lelaki lain. Kalau mau juga, mereka tidak menikahkannya dengan siapa pun dan mereka lebih berhak terhadap si wanita daripada keluarga wanita itu sendiri. Maka turunlah ayat ini dalam permasalahan tersebut.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 4579)
Maksud dari ayat ini, kata Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah, adalah untuk menghilangkan apa yang dulunya biasa dilakukan orang-orang jahiliah dari mereka dan agar wanita tidak dijadikan seperti harta yang diwariskan sebagaimana diwarisinya harta benda. (Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an, 5/63)
Bila ada yang mempermasalahkan, kenapa wanita hanya mendapatkan separuh dari bagian laki-laki seperti tersebut dalam ayat:
يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنثَيَيْنِ ۚ
“Allah mewasiatkan kepada kalian tentang pembagian warisan untuk anak-anak kalian, yaitu bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan….” (An-Nisa`: 11)
Maka dijawab, inilah keadilan yang sesungguhnya. Laki-laki mendapatkan bagian yang lebih besar daripada wanita karena laki-laki butuh bekal yang lebih guna memberikan nafkah kepada orang yang di bawah tanggungannya. Laki-laki banyak mendapatkan beban. Ia yang memberikan mahar dalam pernikahan dan ia yang harus mencari penghidupan/penghasilan, sehingga pantas sekali bila ia mendapatkan dua kali lipat daripada bagian wanita. (Tafsir Al-Qur`anil ‘Azhim, 2/160)
6. Suami diperintah untuk berlaku baik pada istrinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan bergaullah kalian (para suami) dengan mereka (para istri) secara patut.” (An-Nisa`: 19)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat di atas menyatakan: “Yakni perindah ucapan kalian terhadap mereka (para istri) dan perbagus perbuatan serta penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana engkau menyukai bila ia (istri) berbuat demikian, maka engkau (semestinya) juga berbuat yang sama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam hal ini:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan para istri memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (Al-Baqarah: 228)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarga (istri)nya. Dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian terhadap keluarga (istri)ku.”2 (Tafsir Al-Qur`anil ‘Azhim, 2/173)
7. Suami tidak boleh membenci istrinya dan tetap harus berlaku baik terhadap istrinya walaupun dalam keadaan tidak menyukainya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
“Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka maka bersabarlah karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa`: 19)
Dalam tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an (5/65), Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata: “Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ÝóÅöäú ßóÑöåúÊõãõæåõäøó (“Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka”), dikarenakan parasnya yang buruk atau perangainya yang jelek, bukan karena si istri berbuat keji dan nusyuz, maka disenangi (dianjurkan) (bagi si suami) untuk bersabar menanggung kekurangan tersebut. Mudah-mudahan hal itu mendatangkan rizki berupa anak-anak yang shalih yang diperoleh dari istri tersebut.”
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Yakni mudah-mudahan kesabaran kalian dengan tetap menahan mereka (para istri dalam ikatan pernikahan), sementara kalian tidak menyukai mereka, akan menjadi kebaikan yang banyak bagi kalian di dunia dan di akhirat. Sebagaimana perkataan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang ayat ini: ‘Si suami mengasihani (menaruh iba) istri (yang tidak disukainya) hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan rizki kepadanya berupa anak dari istri tersebut dan pada anak itu ada kebaikan yang banyak’.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah, jika ia tidak suka satu tabiat/perangainya maka (bisa jadi) ia ridha (senang) dengan tabiat/perangainya yang lain.” (HR. Muslim no. 1469)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Hadits ini menunjukkan larangan (untuk membenci), yakni sepantasnya seorang suami tidak membenci istrinya. Karena bila ia menemukan pada istrinya satu perangai yang tidak ia sukai, namun di sisi lain ia bisa dapatkan perangai yang disenanginya pada si istri. Misalnya istrinya tidak baik perilakunya, tetapi ia seorang yang beragama, atau berparas cantik, atau menjaga kehormatan diri, atau bersikap lemah lembut dan halus padanya, atau yang semisalnya.” (Al-Minhaj, 10/58)
8. Bila seorang suami bercerai dengan istrinya, ia tidak boleh meminta kembali mahar yang pernah diberikannya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنْ أَرَدتُّمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَّكَانَ زَوْجٍ وَآتَيْتُمْ إِحْدَاهُنَّ قِنطَارًا فَلَا تَأْخُذُوا مِنْهُ شَيْئًا ۚ أَتَأْخُذُونَهُ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا
وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَىٰ بَعْضُكُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنكُم مِّيثَاقًا غَلِيظًا
“Dan jika kalian ingin mengganti istri kalian dengan istri yang lain sedang kalian telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kalian mengambil kembali sedikitpun dari harta tersebut. Apakah kalian akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan menanggung dosa yang nyata? Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (An-Nisa`: 20-21)
9. Termasuk pemuliaan terhadap wanita adalah diharamkan bagi mahram si wanita karena nasab ataupun karena penyusuan untuk menikahinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالَاتُكُمْ وَبَنَاتُ الْأَخِ وَبَنَاتُ الْأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللَّاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُم مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللَّاتِي فِي حُجُورِكُم مِّن نِّسَائِكُمُ اللَّاتِي دَخَلْتُم بِهِنَّ فَإِن لَّمْ تَكُونُوا دَخَلْتُم بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلَائِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلَابِكُمْ
“Diharamkan atas kalian menikahi ibu-ibu kalian, putri-putri kalian, saudara-saudara perempuan kalian, ‘ammah kalian (bibi/ saudara perempuan ayah), khalah kalian (bibi/ saudara perempuan ibu), putri-putri dari saudara laki-laki kalian (keponakan perempuan), putri-putri dari saudara perempuan kalian, ibu-ibu susu kalian, saudara-saudara perempuan kalian sepersusuan, ibu mertua kalian, putri-putri dari istri kalian yang berada dalam pemeliharaan kalian dari istri yang telah kalian campuri. Tetapi jika kalian belum mencampuri istri tersebut (dan sudah berpisah dengan kalian) maka tidak berdosa kalian menikahi putrinya. Diharamkan pula bagi kalian menikahi istri-istri anak kandung kalian (menantu)…” (An-Nisa`: 23)
Diharamkannya wanita-wanita yang disebutkan dalam ayat di atas untuk dinikahi oleh lelaki yang merupakan mahramnya, tentu memiliki hikmah yang agung, tujuan yang tinggi yang sesuai dengan fithrah insaniah. (Takrimul Mar`ah fil Islam, Asy-Syaikh Muhammad Jamil Zainu, hal. 16)
Di akhir ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَأَن تَجْمَعُوا بَيْنَ الْأُخْتَيْنِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا
“(Diharamkan atas kalian) menghimpunkan dalam pernikahan dua wanita yang bersaudara, kecuali apa yang telah terjadi di masa lampau. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa`: 23)
Ayat di atas menetapkan bahwa seorang lelaki tidak boleh mengumpulkan dua wanita yang bersaudara dalam ikatan pernikahan karena hal ini jelas akan mengakibatkan permusuhan dan pecahnya hubungan di antara keduanya. (Takrimul Mar`ah fil Islam, Muhammad Jamil Zainu, hal. 16)
Demikian beberapa ayat dalam surah An-Nisa` yang menyinggung tentang wanita. Apa yang kami sebutkan di atas bukanlah membatasi, namun karena tidak cukupnya ruang, sementara hanya demikian yang dapat kami persembahkan untuk pembaca yang mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala-lah yang memberi taufik.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
1 Karena ibu ‘Urwah, Asma` bintu Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma adalah saudara perempuan Aisyah radhiyallahu ‘anha.
2 HR. At-Tirmidzi, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah.
Sumber: http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=61
</div>
</div>
</div>
Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-55885278360282329782012-07-26T22:32:00.001+07:002012-07-26T22:32:03.609+07:00Kesimpulan, masih mau tertipu dengan gerakan emansipasi??Wanita yang hebat, bukanlah mereka yang harus bersaing berebut dunia dengan kaum pria. Wanita yang sukses adalah yang bertanggung jawab dengan tugas utama yang dianugerahkan Allah atasnya: mendidik generasi tangguh masa depan (dan ini adalah pekerjaan besar dan mulia) di atas Tauhid yang benar, karena sah tidaknya suatu amal tergantung kepada benar dan tidaknya Tauhid seseorang. Untuk itu muslimah kudu bersemangat dalam menuntut ilmu agama sehingga dia dapat mengetahui ilmu-ilmu syar’i baik yang berhubungan dengan aqidah, fiqih, akhlak maupun dalam hal muamalah sehari-hari sebagaimana semangatnya para shahabiyah dalam menuntut ilmu agama Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk menghilangka kebodohan mereka dan beribadah kepada Allah di atas cahaya ilmu. (Klo ortunya aja nggak ngerti ilmu agama yg benar gimana mau ngajarin ke anak-anaknya kan?)
Jika para feminis, sekularis, materialist and “the gank’ menyerukan kompetisi secara gender dan persamaan dalam segala bidang yg justru mengahncurkan martabat wanita itu sendiri dan mengakibatkan kerusakan masyarakat, maka Islam mengajarkan saling tolong-menolong & saling melengkapi untuk membentuk masayarakat yg harmonis. (Islam teaches mutual co-operation to form a harmonious and just society).
SO, EMANSIPASI…, AH, NGGAK BUTUH LA YAWW…
Sources :
- Al –Qur’an digital
- Al Mar’ah al Muslimah al Mu’ashiroh, oleh Dr. Ahmad bin Muhammad bin Abdullah Aba Buthain.
- Wanita diantara Fitrah, Hak dan Kewajiban, oleh Sa’id Abdul Aziz Al-Jandul, penerbit darul Haq, Jakarta
- Artikel emansipasi dari situs muslim.or.id dllBhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-14280064645259747292012-07-26T22:30:00.001+07:002012-09-05T10:04:04.949+07:00Apa yg telah diberikan oleh peradaban barat kepada para wanita ?Apa yg telah diberikan oleh peradaban barat kepada para wanita ?
Propaganda ‘pembebasan wanita’ telah menjadi bumerang bagi mereka sendiri, maraknya prostitusi, aborsi, angka kriminalitas, depresi berat, runtuhnya moral, rapuhnya ikatan perkawinan, perceraian, perselingkuhan, merosotnya SDM akibat penyakit kelamin dsb.
Pemerintahan militer Prancis terus menerus kekurangan pemuda-pemuda yang laik menjadi sukarelawan dari segi kesehatan badan. 75 ribu orang tentara yang terpaksa harus diberhentikan dan dimasukkan ke rumah sakit karena mengidap penyakit kotor (spilis). Dalam satu tangsi tentara ada 242 orang terjangkit penyakit kotor ini. Penyakit ini akan mempengaruhi keturunannya secara mengerikan.
<div><div style="margin-bottom: 2px;"><b><small>Klik SHOW untuk melihat semua</small></b>
<input value="SHOW" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 60px; font-size: 10px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"></div>
<div style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"><div style="display: none;">
Fenomena seperti ini terjadi pula di kalangan pemuda-pemuda Amerika. Presiden Amerika pernah mengumumkan, lebih satu juta dari sekitar enam juta pemuda Amerika yang harus mengikuti wajib militer tidak laik menjadi tentara. Hal itu menunjukkan merosotnya sumber daya manusia Amerika secara umum akibat kehidupan seks bebas yang digelutinya dan penyakit kelamin.
Ada sekitar 30 sampai 40 ribu anak mati karena korban penyakit kotor orang tuanya dalam setiap tahunnya.
Hakim Lancy (?) mengatakan, “Di Amerika sekurang-kurangnya satu juta kehamilan dalam satu tahun dan beribu-ribu anak lahir langsung dibunuh”.
Doktor Ida Yalin berkata : Sesungguhnya penyebab krisis rumah tangga di Amerika demikian juga rahasia-rahasia di balik berbagai tindak kriminalitas di tengah masyarakat adalah istri yg meniggalkan rumahnya karena bertambahnya omset keluarga. Omset bisa saja bertambah tetapi moral jatuh. Sang doktor melanjutkan: ”Sesungguhnya berbagai eksperimen membuktikan bahwa kembalinya kaum wanita ke rumah mereka adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan generasi ini dari keruntuhan yang sedang menghinggapinya.”
Mereka juga menjadikan para wanita sebagai komoditi murahan, mulai dari sebuah mobil mewah hingga sebutir permen, semuanya dijual dengan mengikutkan wanita yg berpakaian setengah, seperempat atau tiga perempat telanjang untuk menarik pembeli-meskipun sebenarnya iklannya kadang nggak nyambung. Apa coba’ hubungan iklan obat nyamuk dengan wanita? Kalau bukan cuma diambil tampang and bodynya. Tubuh dari para wanita ini diobral dan disaksikan dengan gratis oleh mata setiap pria yang memandang dengan jalang. Ketika masa tuanya maka mereka lebih banyak menghuni panti-panti jompo.
Maka seolah para wanita tersebut hanya dihargai/disanjung selagi ia muda dan menarik, namun ketika sudah tidak menarik lagi mereka dicampakkan seperti makanan kaleng yg udah kadaluarsa (to be thrown away like an expired canned food). Sebaliknya, wanita dalam Islam adalah ‘permata berharga’ (a “precious jewel”) yg dilindungi dengan jilbabnya yg syar’i, tidak diobral dan diperuntukkan hanya kepada seseorang yg benar-benar menghormati dan mencintainya-yaitu suaminya. Para wanita muslimah dihormati sedari kanak-kanak hingga masa tuanya; dan perhatian tersebut terus meningkat seiring dengan bertambahnya umur dan statusnya. Semakin tua semakin dicintai, disayangi, dan dihormati.
</div></div></div>Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-73263843536368108922012-07-26T22:29:00.000+07:002012-09-05T10:09:05.001+07:00Jilbab Gaul: Berpakaian Tapi Telanjang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU9AhIwGC2yP3KGvjpV-getSDpxkqGQVfy_elZPD4tA2iwaZD8jyUYNBt69Xy1cI-_mbMMt_c3Aw5PFcgzUWu8j7dSYCnjtNu098XauL2AC65KRYnQHJpO-bIwclCenKg6vyQUVuDS04Ar/s1600/bukan+balut+Aurat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="180" width="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU9AhIwGC2yP3KGvjpV-getSDpxkqGQVfy_elZPD4tA2iwaZD8jyUYNBt69Xy1cI-_mbMMt_c3Aw5PFcgzUWu8j7dSYCnjtNu098XauL2AC65KRYnQHJpO-bIwclCenKg6vyQUVuDS04Ar/s320/bukan+balut+Aurat.jpg" /></a></div>
Pernahkah kita berpikir mengapa begitu banyak perempuan dan wanita muslim yang mengenakan ‘jilbab’, namun berpakaian sangat ‘provokatif,’ misalnya menampakkan lekuk-lekuk kemolekan tubuhnya? Fungsi jilbab yang semestinya diarahkan untuk menutupi aurat, seperti dada dan pinggul, justru malah diabaikan.(Na’udzu billah)
Sejatinya, penutup kepala seperti itu bukanlah jilbab dalam perspektif hijab yang disyariatkan Islam. Orang-orang lebih menyebutnya dengan “kerudung gaul”. Atau diistilahkan Milasari Astuti –dalam artikelnya di sebuah situs Islam— dengan istilah“jilbab cekek”, karena memang benar-benar hanya sebatas nyekek leher. Maksudnya, seorang perempuan muslim mengenakan kerudung yang menutupi kepala dan rambutnya, namun berpakaian tipis, transparan, atau ketat sehingga menampakkan lekuk tubuhnya. Semisal, kepala dibalut kerudung atau jilbab, namun berbaju atau kaos ketat, bercelana jean atau legging yang full pressed body, dan lain sebagainya.
<div><div style="margin-bottom: 2px;"><b><small>Klik SHOW untuk melihat semua</small></b>
<input value="SHOW" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 60px; font-size: 10px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"></div>
<div style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"><div style="display: none;">
Fenomena kerudung gaul atau jilbab cekek adalah fenomena yang sangat membingungkan bagi setiap muslim atau muslimah yang memahami ajaran Islam dengan benar. Ini mengingat, seorang perempuan atau wanita muslim yang mengenakan kerudung gaul, dalam benaknya dia ingin menutup aurat, namun juga ingin tampil pamer modis dan cantik.
Beberapa gelintir perempuan berkomentar, “Lho, masih mending memakai kerudung atau jilbab gaul, daripada tidak sama sekali?!” Yang lainnya menyatakan, “Ini kan masih belajar untuk menutup aurat.” Ya, kerudung gaul selalu dianggap lebih baik daripada tidak menutup aurat sama sekali. Atau juga dianggap sebagai sebuah proses belajar menutup aurat. Pernyataan-pernyataan tersebut sekilas tampak benar, namun sejatinya sungguh keliru. Karena seorang muslim diharuskan untuk menjalani setiap perintah syariat secara total atau kaffah.
Alih-alih menggunakan kerudung gaul untuk proses belajar menutup aurat, namun setelah itu terkadang lupa akan aturan syariat yang sebenarnya. Walaupun kemudian mereka sadar akan aturan yang sesungguhnya, namun kemudian sulit untuk berubah. Alih-alih dipandang sebagai sebuah kebaikan daripada tidak menutup aurat sama sekali, mereka justru beriman setengah-setengah.
….kerudung gaul tak ubahnya melecehkan syariat Islam dan sebagai bentuk penyaluran selera pribadinya semata. Mereka mengenakan simbol islami, tapi juga nggak mau meninggalkan mode yang sedang booming ….
Bagi para muslimah yang memahami benar ketentuan jilbab sesuai perintah teks Al-Qur‘an dan hadits, mengenakan kerudung gaul tak ubahnya melecehkan syariat Islam dan sebagai bentuk penyaluran selera pribadinya semata. “Maksudnya pengenmengenakan simbol islami, tapi juga nggak mau meninggalkan mode yang sedangbooming saat ini.
Akibatnya, dalam masalah kerudung aja mesti ada aturan main yang dibuatnya sendiri,” tulis salah seorang akhwat dengan id facebook Hilya Jae-hee, ketika mengomentari topik kerudung gaul.
Begitulah, bisa jadi, para wanita muslim berkerudung gaul berniat hendak menutup aurat, namun memiliki paradigma bahwa perempuan harus ‘mensyukuri’ keindahan tubuh yang telah Allah anugerahi, lalu memamerkannya kepada orang lain. Paradigma ‘bersyukur’ ini semakin meluas di negara-negara yang dikenal ketat menjaga tradisi keagamaan seperti di Timur-Tengah (Timteng). Lihat saja, kini sudah banyak majalah di negara-negara Timteng yang sampulnya memamerkan pose perempuan yang memperlihatkan perut dan bagian-bagian tubuh lainnya. Di luar negara-negara Timteng lainnya, sudah lebih parah dan berani lagi.
Bahkan lucunya, kini semacam ada pandangan yang menyatakan bahwa perempuan yang memilih untuk berjilbab panjang dan mengenakan gamis rapih, maka mereka akan kehilangan respek dari kaum lelaki. Padahal, ditilik dari sudut pandang Islam, perempuan dewasa yang tidak menutup aurat, justru merekalah yang akan kehilangan respek dari setiap muslim dan muslimah, dan kehilangan respek dari Allah tentunya.
Maraknya fenomena penggunaan kerudung gaul atau jilbab nyekek oleh para remaja putri dan wanita muslim, boleh jadi disebabkan pengetahuan mereka yang minim mengenai hijab (jilbab). Sehingga mereka hanya ikut-ikutan saja, sebab pemahaman keislamannya belum mumpuni. Atau mereka termakan berbagai propaganda musuh-musuh Islam yang ingin menggiring kaum muslimah keluar rumah dalam keadaan ‘telanjang’. Propaganda-propaganda yang menyimpulkan bahwa jilbab adalah pakaian adat wanita Arab saja, sampai kepada pelecehan dengan istilah pakaian tradisional. Hingga banyak dari kalangan kaum muslimah termakan olehnya dan meninggalkan jilbab yang syar’i.
Padahal, jilbab yang dikehendaki syariat bermakna milhâfah, berarti baju kurung atau semacam abaya yang longgar dan tidak tipis, atau kain (kisaa‘) apa saja yang dapat menutupi, atau pakaian (tsaub) yang dapat menutupi seluruh bagian tubuh. Di dalam kamus Al-Muhith dinyatakan bahwa Jilbab itu laksana sirdab (terowongan) atau sinmar(lorong), yakni baju atau pakaian yang longgar bagi wanita selain baju kurung atau kain apa saja yang dapat menutupi pakaian kesehariannya seperti halnya baju kurung.
Dalam kamus Ash-Shahhah, Al-Jauhari menyatakan, “Jilbab adalah kain panjang dan longgar (milhafah) yang sering disebut mula’ah (baju kurung). Makna jilbab seperti inilah yang diinginkan Allah ketika berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 59)
Para ulama pakar tafsir pun sepakat, jilbab syar’i bermakna sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada. Hal ini membuat seorang muslimah tampak elegan, santun, bermartabat, dan tentunya berkepribadian islami.
Jika seorang wanita muslimah memakai hijab (jilbab), secara tidak langsung dia berkata kepada semua kaum laki-laki, “Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu serta kamu juga bukan milikku, tetapi aku hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang yang merdeka dan tidak terikat dengan siapa pun, dan aku tidak tertarik kepada siapa pun, karena aku jauh lebih tinggi dan terhormat dibanding mereka yang sengaja mengumbar auratnya supaya dinikmati oleh banyak orang.”
Sementara seorang wanita muslim yang mengenakan kerudung gaul atau jilbab nyekek, ber-tabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki lain, akan mengundang perhatian laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Secara tidak langsung dia berkata, “Silahkan kalian menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangiku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Atau manakah orang yang berseloroh “Aduhai betapa cantiknya?”
Setiap laki-laki pun sontak berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya. Mata mereka akan menelanjanginya dari atas hingga mata kaki. Sehingga membuat laki-laki terfitnah, maka jadilah dia sasaran empuk laki-laki penggoda dan suka mempermainkan wanita.
Inilah mengapa para pengguna kerudung gaul diibaratkan berpakaian namun telanjang. Hal ini sebagaimana disinyalir Rasulullah dalam sabda beliau,
“Dua golongan dari ahli neraka yang tidak pernah aku lihat: seorang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang dia memukul orang-orang, dan perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggok-lenggok, kepalanya bagaikan punuk onta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya, sekalipun ia bisa didapatkan sejak perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim)
Ketika ditanya mengenai sabda Nabi: “Berpakaian tapi telanjang”, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjawab, “Yakni wanita-wanita tersebut memakai pakaian, akan tetapi pakaian mereka tidak tertutup rapat (menutup seluruh tubuhnya atau auratnya).”
Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun (berpakaian namun telanjang) adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Lihat: Jilbab Al-Mar‘ah Muslimah, 125-126).
….
Rasulullah bersabda bahwa wanita berpakaian tapi telanjang (kasiyatun ‘ariyatun) itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya….
Al-Munawi, dalam Faidh Al-Qadir, mengatakan mengenai makna ‘berpakaian namun telanjang’, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.”
Hal senada juga dikatakan oleh Ibnul Jauzi yang berpendapat bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna. Pertama, wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang. Kedua, wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang. Ketiga wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya.
Kesimpulannya, wanita berpakaian telanjang adalah wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya, atau memakai pakaian ketat, sehingga terlihat lekuk tubuhnya, dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
PAKAIAN ISLAMI BAGI WANITA (TIGA SYARAT HIJAB)
Ada beberapa syarat yang harus dipahami remaja putri dan wanita muslim ketika hendak mengenakan hijab atau jilbab syar’i, sebagaimana dilansir situs Islamwww.alsofwah.or.id.
<b>PERTAMA</b>, hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikit pun, selain yang dikecualikan karena Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang biasa nampak.” (An-Nur: 31)
<b>KEDUA</b>, hendaknya hijab tidak menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal, tidak menampakkan warna kulit tubuh (transfaran).
2. Hendaknya hijab tersebut longgar dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.
3. Hendaknya hijab tersebut tidak berwarna-warni dan tidak bermotif.
Hijab bukan merupakan pakaian kebanggaan dan kesombongan, karena Rasulullah bersabda, <i>“Barangsiapa yang mengenakan pakaian kesombongan (kebanggaan) di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti pada Hari Kiamat kemudian dibakar dengan Neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan).</i>
Hendaknya hijab tersebut tidak diberi parfum atau wewangian berdasarkan hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari, dia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Siapa pun wanita yang mengenakan wewangian, lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya, maka dia adalah wanita pezina.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa‘i dan At-Tirmidzi, dan hadits ini Hasan).
…. Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian kaum wanita kafir….
<b>KETIGA</b>, hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian kaum wanita kafir, karena Rasulullah bersabda, sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud dan Ahmad, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari mereka.”
Rasulullah juga mengutuk seorang laki-laki yang mengenakan pakaian wanita dan mengutuk seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki. Wallahu ‘Alam.
[ganna pryadha/voa-islam.com]
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8yBXxDBcvCrURSRkfk_bKUiSfLiGOLlck_8JfNC24GZDzddpSVHoc_K_FP4ggfTN1tJBmP0k6xyouP6MIRwqzJ8QG8j48eCE9S1lnqFTuAyvfa_dHIzduXD5xqkkarFPoO5YT4H7bYUR8/s1600/Jilbab+benar+dan+Salah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="195" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8yBXxDBcvCrURSRkfk_bKUiSfLiGOLlck_8JfNC24GZDzddpSVHoc_K_FP4ggfTN1tJBmP0k6xyouP6MIRwqzJ8QG8j48eCE9S1lnqFTuAyvfa_dHIzduXD5xqkkarFPoO5YT4H7bYUR8/s320/Jilbab+benar+dan+Salah.jpg" /></a></div>
</div></div></div>Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-14448349644224520822011-02-10T12:28:00.000+07:002012-09-05T10:19:25.176+07:00Keutamaan Do'a Keluar RumahSetan pertama berkata kepada setan kedua yang ingin menganggumu. Ia berkata “Kaifa laka birajulin?” ” Bagaimanakah engkau dengan seseorang yang engkau tidak punya kekuatan untuk menganggunya. Seseorang yang telah diberi hidayah oleh Allah untuk mengingat Allah, dan telah Allah cukupi, Allah lindungi dari gangguanmu dan Allah jaga dari tipu dayamu. Adalah suatu hal yang sia-sia menganggunya. Lebih baik kamu balik saja dan cari orang lain yang bisa diganggu?”
Percakapan kedua setan ini terdapat pada bagian akhir hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Dikatakan kepadanya, ‘Engkau telah dicukupkan, dijaga, dan diberi petunjuk.’ Maka, setan menjauh darinya. Maka, dikatakan kepada setan yang lain ‘Bagaimanakah engkau dengan orang yang telah diberi petunjuk , telah dicukupkan dan telah dijaga?’”
Mengapa Setan Menjauhimu ?
<div><div style="margin-bottom: 2px;"><b><small>Klik SHOW untuk melihat semua</small></b>
<input value="SHOW" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 60px; font-size: 10px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" type="button"></div>
<div style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"><div style="display: none;">
Percakapan dua setan tersebut akan mereka katakan saat engkau keluar dari rumah dengan membaca “Bismillahi tawakkaltu ‘alaallahi, walaa haula wa laa quuwata illa billah” yang artinya “Dengan nama Allah. Aku bertawakal kepada-Nya, dan tiada daya dan kekuatan, kecuali karena pertolongan Allah.” (HR. Abu Dawud 4/325)
Ketika engkau membaca kalimat yang ringan ini saat keluar dari rumah maka engkau akan mendapatkan tiga hal yang agung yaitu kecukupan, penjagaan dari segala keburukan dan petunjuk. Dan karenanya setan akan menyingkir dan menjauhimu. Maka setan akan memberi nasihat kepada kawannya sesama setan yang ingin menganggumu dengan berkata “Mau kamu apakan, tidak bisa, sia-sia, kamu apakan seseorang yang telah mendapatkan hidayah, telah dicukupi dan telah diberi petunjuk oleh Allah? Sudahlah kamu cari yang lain saja yang tidak membaca doa ini. Ganggu dia, orang ini tidak usah, kamu cuma dapat capek dan repot saja. Cari orang lain yang tidak membaca do’a ini.”
Maka Allah akan mengatakan kepada engkau yang telah membaca do’a ini. Engkau akan dipalingkan dari segala keburukan, terjaga dari segala gangguan dan keburukan yang samar, yang tak terlihat dan tak nampak serta mendapatkan hidayah yaitu mendapatkan hidayah taufik untuk meniti jalan yang haq dan yang benar dimana engkau diberi taufik untuk mengutamakan mengingat Allah begitu keluar rumah. Dan engkau akan terus-menerus mendapatkan taufik disetiap perbuatan, perkataan dan setiap keadaanmu. Taufik Allah janjikan bagi dirimu yang membaca kalimat ini saat keluar rumah. Subhanallah
Seandainya keutamaan yang diberikan hanya satu saja sudah sangat besar apalagi kita akan mendapatkan mendapatkan tiga keutamaan yang semuanya sangat penting bagi kehidupan manusia. Semua orang membutuhkannya, namun mengapa diri ini sulit untuk membacanya. Satu keutamaan saja sudah sangat besar dan tidak terbayangkan nilainya. Maka seandainya pahala yang akan diberikan hanya hidayah yang dalam hadits ini maknanya adalah taufik, yaitu akan mendapatkan taufik dan akan dibimbing sehingga akan hanya meniti kebenaran dalam ucapan, dalam perbuatan dan dalam keadaan dan sikap. Masyaa Allah, ini adalah suatu yang besar dan bernilai.
Sesungguhnya kita telah menyia-nyiakan banyak hal dengan kelalaian kita dalam berdzikir pada Allah subhanahu wa Ta’alaa. .Semoga Allah beri taufik.
Penyusun: Ummu Zubaidah Putrisia Hendra Ningrum Adiaty
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar
SUMBER: (www.muslimah.or.id)
</div></div></div>Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-74237231918592126672011-02-10T09:59:00.000+07:002011-02-10T10:05:25.876+07:00Hikmah dan Pentingnya Tidur SiangTidur adalah salah satu dari bukti kebesaran Sang Pencipta Tabaraka Wata’ala. Namun, mengapakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kita untuk tidur sebentar di siang hari? Adakah hikmah secara ilmiyah yang terkandung dalam hal tersebut?<br /><br />Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kita untuk tidur sebentar di siang hari. Beliau bersabda :<br /><br />قيلوا فإن الشياطين لا تقيل<br /><br />“Lakukanlah Qailulah (tidur siang), karena sesungguhnya syetan itu tidak melakukan qailulah” (HR. Ath-Thabrani)<br /><br />Penelitian ilmiyah yang baru telah menunjukkan bahwa tidur siangnya seseorang waktu kerja bisa mengurangi resiko masalah jantung yang berbahaya, dan mungkin fatal. Para peneliti mengatakan bahwa tidur siang (qailulah) di tempat kerja bermanfaat bagi jantung, karena bisa mengurangi stress dan goncangan jiwa, dimana pekerjaan adalah merupakan sumber utama stres.<br /><br />Pada penelitian yang lain, para ilmuwan menekankan bahwa tidur siang sangatlah penting, agar seseorang bisa mengganti yang kurang dari tidur malamnya. Tidur malam tidaklah cukup dan terkadang bisa berbahaya kalau waktunya terlalu lama.<br /><br />Oleh karena itu para dokter menyarankan untuk bangun malam disertai dengan melakukan sedikit kegiatan dan agar tidak tidur dengan waktu yang lama, karena itu bisa membahayakan jantung.<br /><br />Marilah kita renungkan hikmah Nabi yang indah dalam hal tidur siang ini dan renungkanlah ayat yang mulia berikut ini yang telah mengabarkan kepada kita tentang bukti kebesaran Allah pada tidur di malam dan siang hari. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :<br /><br />وَمِنْ آَيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ<br /><br />“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23)<br /><br />Wallahu A’lamBhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-30759463199274498732011-02-10T09:58:00.000+07:002011-02-10T09:59:05.983+07:00CIRI-CIRI WANITA SOLEHAHTidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t.<br /><br />Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:<br />1. Taat kepada Allah dan RasulNya<br />2. Taat kepada suami<br /><br />Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut:<br /><br />1. Taat kepada Allah dan RasulNya<br /><br />Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?<br />- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.<br />- Wajib menutup aurat<br />- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah<br />- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya<br />- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa<br />- Berbuat baik kepada ibu & bapa<br />- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang<br />- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa<br />- Bersikap baik terhadap tetangga<br /><br />2. Taat kepada suami<br />- Memelihara kewajipan terhadap suami<br />- Sentiasa menyenangkan suami<br />- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.<br />- Tidak cemberut di hadapan suami.<br />- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur<br />- Tidak keluar tanpa izin suami.<br />- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami<br />- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran<br />- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.<br />- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga<br /><br /><br />FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA<br />---------------------------------------<br /><br />Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam. Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.<br /><br />Faktor-faktor tersebut ialah:<br /><br />1) Lupa mengingat Allah<br /><br />Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.<br /><br />Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: artinya:<br /><br />" Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."<br /><br />Sabda Rasulullah s.a.w.: artinya:<br />"Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi)<br /><br />Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.<br /><br />2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia<br /><br />Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda.<br />Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.<br /><br />Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: artinya:<br /><br />" Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berfikir."<br /><br />3) Mudah terpedaya dengan syahwat<br />4) Lemah iman<br />5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.<br /><br />Ad-dunya mata' , khoirul mata' al mar'atus sholich<br />Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholihah.Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-67057328718706275642011-02-10T09:56:00.000+07:002011-02-10T09:57:59.209+07:00Kabar Gembira bagi Orang yang Mengakui Dosa (Story)Di antara kaum shalih ada yang bertutur, "Di samping rumahku hidup seorang nenek dengan seorang anak lelaki yang nampak memaksakan diri untuk beribadah.<br /><br />Ketika ajal menghampiri anak lelaki tersebut, ia berkata, 'Wahai ibu, telungkupkanlah pipiku di atas tanah.' Lalu sang ibu melakukannya. Kemudian anak lelaki itu menangis dan menghiba diri.<br /><br />Ketika ia benar-benar di ambang kematian, ia berkata, 'Wahai ibu, Demi Allah, sekiranya aku mati, janganlah ibu memberitahu seorang pun tentang kematianku. Kuburkanlah aku di salah satu pojok rumah ini saja, sebab selama ini aku senantiasa menyakiti tetanggaku yang masih hidup sementara aku tidak ingin menyakiti tetanggaku yang telah mati.' Maka sang ibu melakukan apa yang diperintahkan anak kepada ibunya, dan ia pun dikuburkan di pojok rumahnya.<br /><br />Pada suatu malam, sang ibu memimpikan anaknya, ia berada di salah satu taman yang sangat indah, di sebuah istana megah, di antara kedua matanya terdapat tulisan dari cahaya, berbunyi, 'Inilah seorang hamba Allah yang mengakui dosanya lalu bertaubat.' Sang ibu berkata, 'Berhentilah nak,' sang ibu melanjutkan bertanya, 'Wahai anakku, Mengapa engkau dapat memperoleh posisi setinggi ini?'<br /><br />Sang anak menjawab, 'Wahai Ibu, ketika aku telah meninggal, Dzat Yang Mahabenar memanggilku di hadapanNya dan berfirman kepadaku, 'Wahai hambaKu, sikapmu untuk menjauhi manusia sebenarnya membuat mereka marah kepadamu, sehingga mereka menutup pintu kasih sayang untukmu. Seakan ampunanKu penuh sesak oleh dosa-dosamu, seakan gudang kekuasaanKu memerlukan amal kebaikan darimu. Namun Aku telah memberi rahmat kepadamu karena rasa butuhmu terhadap ampunan dariKu, karena sikap penghamba-anmu kepadaKu dan kekhusyu’anmu, silahkan melangkah, Aku telah mengampuni dosamu'." <br />(Al-Mawa’izh wa Al-Majalis, 235.)Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-11662512783648572102010-09-24T10:50:00.001+07:002010-09-24T10:50:27.303+07:00Pendeta Pembakar al-Quran Dikabarkan Tewas MengenaskanRamai beredar kabar bahwa Bob Old, pendeta yang pembakar Al Quran di belakang rumahnya, tewas terpanggang dalam kecelakaan mobil. Hal ini sempat dilaporkan dalam sejumlah media belum lama ini.<br /><br />“Pastur Bob dari Tennesse AS yang minggu lalu bakar Quran, mati terpanggang dalam kecelakaan mobil yang fatal.” (www.firetrainingsite.com/article-pastor-bob-old-died-in-a-car-crash-sky-news.html),” demikian seperti dikutip dari salah situs forum terbesar di Indonesia, Senin (20/9).<br /><br />Ada beberapa situs lain yang disebutkan mengangkat berita tewasnya pendeta pembakar Al Quran dalam rangka memperingati tragedi 9/11 tersebut, antara lain :<br /><br />1. Pastor Bob Old Died In A Car Crash (Sky News).<br />(Pastor Bob Old Tewas dalam Kecelakaan Mobil, Sky News)<br /><br />2. Pendeta Pembakar Alquran Tewas Terpanggang? (okezone.com)<br />“Pendeta Bob Old dari Tennessee yang terlibat dalam pembakaran Alquran akhir minggu lalu, mengalami kecelakaan fatal pagi ini. Dia langsung meninggal di tempat. Di dalam kendaraannya, Polisi menemukan sebuah kotak dan Al Quran (dari turntoislam.com)”<br /><br />3. Pastor Bob In Tennessee US Burnt Two Korans (On Saturday News)<br />“Pendeta Bob dari Tennessee, AS, pembakar dua Al Quran” (dari Saturday News)<br /><br />“Pendeta Bob dari Tennessee, AS, yang membakar dua Al Quran pada Sabtu pekan lalu meninggal dalam kecelakaan yang fatal.”<br /><br />Namun anehnya, setelah memposting berita tentang kabar kecelakaan pastor Bob, beberapa situs sumber berita tersebut langsung sulit diakses. (beritajatim/arrahmah.com)Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-27412548949624546712010-09-24T10:43:00.000+07:002010-09-24T10:48:17.235+07:00Pembakaran Al-Quran di AS Sebabkan Banyak Warga AS yang Masuk IslamUpaya untuk membakar Al-Quran yang dilakukan oleh para ekstrimis dari berbagai agama khususnya Kristen di Amerika Serikat ternyata malah membuat meningkatnya warga AS yang masuk Islam, di mana menurut laporan pemantauan pers terjadi lonjakan yang signifikan dalam kasus orang yang masuk Islam di seluruh negeri.<br /><br />Muhammad Al-Nassir, Direktur Pusat Islam dari wilayah metropolitan Washington, yang meliputi lima area termasuk Maryland, Virginia dan Washington, DC, menyatakan bahwa sekitar 180 orang AS termasuk seorang wanita dari berbagai usia telah menyatakan diri masuk Islam bertepatan dengan adanya ancaman membakar al-Quran pada 11 September lalu dan terkait pro-kontra rencana pembangunan masjid di dekat lokasi Ground Zero di New York, menurut laporan yang diposting situs Al Arabiya.net<br /><br />Nassir menghubungkan penyebab tingginya warga AS yang menyatakan diri masuk Islam di daerah vital atau kota utama Amerika Serikat karena mereka membaca dan mempelajari tentang Islam dan biografi Nabi Muhammad SAW yang menyebabkan mereka tertarik lebih jauh untuk belajar tentang Islam.<br /><br />Seorang warga negara Amerika Serikat, bernama Robert Spencer, dari timur laut Washington, DC, yang setelah masuk Islam berganti nama menjadi "Abdul Rahman" mengatakan: "Saya mengikuti pertumbuhan pesat agama Islam di dunia Barat, dan orang-orang di sini mengakui bahwa jumlah orang yang masuk Islam setiap tahun di dunia Barat sangat besar dan cepat, dalam 12 tahun telah dibangun lebih dari 1200 masjid di Amerika Serikat (rata-rata seratus masjid setahun), dan hal itu adalah aneh bahwa sebagian besar orang-orang yang memeluk Islam adalah warga Amerika yang beralih menjadi pendukung Islam yang kemudian melaksanakan ajaran-ajaran Islam yang luar biasa! ".<br /><br />Moran (33 tahun) dari negara bagian Virginia, yang merupakan seorang peneliti menegaskan bahwa 20 ribu orang Amerika masuk Islam setiap tahunnya setelah peristiwa 11 September.<br /><br />"Seiring berjalannya waktu, kunjungan warga AS semakin meningkat ke masjid, dan tidak terbatas pada masjid, tetapi mereka juga mengunjungi Islamic Center yang ada di Washington, Virginia, Minnesota dan tempat lainnya," kata pimpinan Darul Huda AS.(fq/aby)<br /><br />http://www.eramuslim.com/berita/dunia/pembakaran-al-quran-di-as-sebabkan-banyak-warga-as-yang-masuk-islam.htmBhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-45062944541503327442010-08-30T08:08:00.000+07:002010-08-30T08:09:08.965+07:0030 FADHILAH SHOLAT TARAWIH30 FADHILAH SHOLAT TARAWIH<br /><br />Berikut ini fadilah- fadilah shalat tarawih, semoga bermanfaat dan bisa menambah kita menjadi semangat untuk beribadah.<br /><br />1. Barang Siapa yang melaksanakan shalat Tarawih pada malam pertama ( 1 Ramadhan ), Allah Swt . akan mengampuni dosanya seperti bayi baru dilahirkan ibunya.<br /><br />2. Barang siapa yang melaksanakan sholat tarawih pada malam ke 2, Allah swt Akan mengampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya.<br /><br />3. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam ke 3, Malaikat akan memanggil dari bawah Arsy dan Allah akan mengampuni dosa-dosanya terdahulu.<br /><br />4. Barang siapa yang melaksanakan sholat tarawih pada malam ke 4 , maka pahalanya seperti pahala orang yang membaca kitab taurat,kitab jabur,kitab injil, dan Kitab Alqur’an<br /><br />5. Barang siapa yang melaksanakan shalat Tarawih pada malam ke 5, Allah akan memberikan pahala seperti orang yang sholat dimasjidil haram dan masjidil aqso<br /><br />6. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam ke 6 , allah akan memberikan pahala seperti orang yang thowaf di baitul ma’mur dan Allah akan mengampuni dosanya.<br /><br />7. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam ke 7, allah akan memberikan pertolongan seperti pertolongan allah kepada nabi musa A.S dari fir’aun dan Hamman.<br /><br />8. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 8 , allah akan memberikan pahala seperti pahala yang telah Allah berikan kepada nabi Ibrahim As<br /><br />9. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 9, Allah akan memberikan pahala seperti pahala ibadahnya Nabi Muhammad SAW<br /><br />10. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 10, Allah akan memberikan rizki kebaikan dunia akhirat.<br /><br /><br />11. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 11, maka ketika ia keluar dari dunia seperti baru dilahirkan dari perut ibunya.<br /><br />12. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 12, maka ia datang pada hari kiamat dan wajahnya seperti bulan purnama<br /><br />13. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 13, maka ia akan datang pada hari kiamat diselamatkan dari setiap kejelekan .<br /><br />14. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 14, malaikat akan datang dan mereka bersaksi bahwa dia shalat tarawih. Maka allah tidak akan menghisabnya pada hari kiamat.<br /><br />15. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 15, malaikat rohmat , Arsy, dan kursy akan membaca shalawat kepadanya.<br /><br />16. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 16, Allah akan menulisnya bebas dari neraka dan masuk ke dalam surga .<br /><br />17. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 17. Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala para nabi.<br /><br />18. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 18, Malaikat akan memanggilnya : “Wahai Hamba Allah, sesungguhnya Allah Ridho pada engkau.<br /><br />19. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 19, Allah akan mengangkat derajatnya dalam surga firdaus.<br /><br />20. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 20, Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala para sahabat.<br /><br />21. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 21, Allah akan membangun Rumah untuknya disurga yang terbuat dari cahaya.<br /><br />22. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 22, ia akan datang pada hari kiamat dan diselamatkan dari berbagai kesusahan.<br /><br />23. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 23, Allah akan membangun sebuah kota disurga untuknya.<br /><br />24. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 24, Allah akan mengabulkan dari 24 Doanya.<br /><br />25. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 25, Allah akan mengangkat baginya dari siksa kubur.<br /><br />26. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 26, Allahk akan mengangkat pahalanya selama 40 tahun.<br /><br />27. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 27, ia akan berjalan di jembatan shirothol mustaqim bagai kilat yang menyambar.<br /><br />28. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 28, Allah akan mengangkatnya 1000 (Seribu) derajat didalam surga.<br /><br />29. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 29, Allah akan mengabulkan 1000 (Seribu) Hajatnya.<br /><br />30. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 30, Allah berfirman, “Wahai Hambaku, makanlah dari buah buahan surga dan mandilah disungai salsabil dan minumlah dari telaga kautsar” kemudian Allah Berfirman : “ aku tuhanmu dan engkau hambaku.<br /><br />Dikutip dari Kitab Durothun Nasihin<br />Karangan Ustman Bin Hasan Bin Ahmad Sukr al-khaubawae<br />Hak cipta hanya milik Allah Swt.Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-66955731304820585172010-07-28T11:47:00.000+07:002010-07-28T11:48:02.894+07:00Hikmah berbeda pendapat“Kalau sekiranya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan hanya satu (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikannya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu pperselisihkan. “ (Q.S. AL-Maidah 48).<br /><br />Ayat tersebut, Menggambarkan bahwa adanya golongan, madzhab, qabilah, komunitas. Itu semua sudah menjadi sunnatullah, sesuatu yang sudah dikhendaki oleh Allah swt. Dengan adanya manusia berkelompok, berbeda pendapat antara golongan yang satu dengan yang lain adalah wajar. Yang penting adalah bahwa setiap golongan harus berlomba mewujudkan kemaslahatan umat, bukan sebaliknya malah menimbulkan pertentangan dan permusuhan umat.<br /><br />Adapun perbedaan faham dari masing-masing golongan itu selama dalam masalah Fuuru’, bukan masalah pokok, tidak perlu kita besar-besarkan. Tetapi justru disinilah tiap golongan itu berlomba untuk dapat berbuat yang terbaik bagi masyarakat.<br /><br />Nabi bersabda, “aku memohon kepada Rabku 3 macam, Pertama aku mohon agar umatku jangan mati kelaparan karena musim kering, kedua aku mohon pula kepada Rabku agar umatku jangan sampai mati karam, dan terakhir aku mohon agar umatku jangan saling bermusuhan. Dua dari tiga permohonanku itu diterima Allah, tapi yang terakhir yaitu permohonan ketiga tidak diperkenankan oleh Allah,” (Hadits Nabi dari Abi Sa’ad, diriwayatkan Imam Muslim).<br /><br />Hadits tersebut, kita mendapatkan pelajaran dan hikmah yang berharga, mengapa Allah tidak menerima permohonan Nabi-nya, agar Ummat islam ini hanya ada satu golongan saja, satu pemahaman yang sama dalam setiap permasalahan? Jawabannya adalah bahwa kalau umat islam hanya 1 golongan, maka itu artinya manusia sama dengan Malaikat. Bila hal ini terjadi tentu itu akan bertentangan dengan khendak Allah, dan Manusia akan bersifat statis, tidak kreatif.<br /> Dengan demikian tentu kita perlu berjuang, berjihad, atau ber Amar ma’ruf nahi munkar,.<br />Wallahu a’lam.<br /><br />Oleh : H.A.G Hidayat (Lembaga Dakwah Asy Syams)Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-91565801984444721812010-07-28T11:46:00.000+07:002010-07-28T11:47:10.519+07:00Amerika sebarkan Islam palsu,!!!Syeikh Anwar Awlaki, mengatakan bahwa Amerika Serikat mencoba menyebarkan islam yang palsu, kepalsuan yang didapat dari nenek moyang mereka, Kristiani dan Judaism. Mereka benar-benar ingin memalingkan islam, namun Agama Allah akan selalu terjaga, Insya Allah. Kini kita harus mempertahankan hukum islam, yang disebarkan oleh aktivis islam. <br /><br />Islam palsu yang akan disebar itu adalah islam yang telah diamputasi sebagian dari ajaran islam diantaranya pasal jihad, dengan harapan bahwa nantinya tidak ada lagi islam yang radikal atau islam fundamentalis. Islam yang mereka kehendaki adalah islam yang penurut, tidak akan melakukan perlawanan meskipun islam dihujat dan dinistakan. Islam yang mereka inginkan itu adalah islam yang hanya ada dimasjid berdzikir tidak ada upaya untuk melakukan penegakkan Amar Ma’ruf nahi Munkar.<br /><br />Ulama besar Yaman itu, lebih lanjut menjelaskan, bahwa Amerika tidak ingin islam memiliki Negara, atau islam yang menyerukan Jihad untuk penegakkan syari’at dan untuk doktrin serta penyangkalan. Ini adalah gerbang islam yang tidak ingin mereka buka dan mereka tidak ingin orang-orang menyeru demikian. Mereka ingin islam seperti yang diinginkan Amerika, LIBERAL, DEMOKRASI, “kedamaian”dan “beradab” yang selalu mereka promosikan.<br /><br />Keinginan Amerika itu tidak jauh berbeda dengan keinginan pemerintah Indonesia, yang masih keberatan jika syariát islam dijadikan sebagai landasan hukum dan pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia Khususnya Umat Islam. Alasannya karena Indonesia bukan Negara Islam, meski penduduknya mayoritas Muslim. Bahkan Indonesia lebih akomodatif terhadap pemikiran-pemikiran yang berorientasi terhadap penegakkan syariat islam.<br /><br />Ironisnya, Ummat yang ingin mempertahankan hukum-hukum islam murni, terus dicurigai dan diawasi. Bila perlu diciptakan suasana yang tak nyaman dengan menyebar berbagai issu yang menyudutkan dan menyakitkan. “semoga Allah selalu melindungi umat islam”.<br /><br />Oleh : Imran Nasution (Lembaga Dakwah Asy-Syams)Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-43723715305360577632010-07-28T11:43:00.000+07:002010-07-28T11:44:06.023+07:00Mutiara hikmah (Yuk kita merenung)^_^Aku MiNTA pada ALLAH setangkai bunga segar nan indah, <br />ia beri aku Kaktus berDuri. <br /><br />Aku MiNTA pada ALLAH binatang mungil nan cantik, <br />ia beri aku ulat berBulu. <br /><br />Aku Sedih, Protes dan kecewa. Betapa tidak adilnya ini. <br />Namun kemudian Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat Indah <br />dan Ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi Kupu-kupu yang amat Cantik. <br />Itulah jalan ALLAH, “indah pada waktunya !”<br /><br />ALLAH tidak memberi apa yang kita harapkan, tetapi ia memberi apa yang kita perlukan. <br />Kadang kita sedih, kecewa terluka, <br />tetapi jauh disana segalanya ia sedang merajut yang terbaik tuk kehidupan kita.<br /><br />Subhanallah, semoga kita termasuk dalam golongan orang yang berSyukur.Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-43939906570850326382010-07-26T13:00:00.000+07:002010-07-26T13:03:34.897+07:00Cuma mau mengingatkan,,^_^Nanti malam, tanggal 15 sya'ban (26 july 2010), mari kita menghidupkan malamnya (Nishfu sya'ban) dengan membaca Surah Yasin 3x<br />Niat pertama : Panjang umur Dalam KeRidhoan Orang tua n Allah SWT<br />Niat kedua : Dijauhkan dari bala (Musibah)<br />Niat ketiga :Dibanyakkan Rezeki<br /><br />> Malam Nishfu Sya’ban<br />Bulan mulia memperbanyak sholawat serta puasa.<br /><br />Pada bulan Sya’ban terdapat malam yang mulia dan penuh berkah yaitu malam Nishfu Sya’ban. Di malam ini Allah Subhanahu wata’ala mengampuni orang-orang yang meminta ampunan, mengasihi orang-orang yang minta belas kasihan, mengabulkan doa orang-orang yang berdoa, menghilangkan kesusahan orang-orang yang susah, memerdekakan orang-orang dari api neraka, dan mencatat bagian rizki dan amal manusia.<br /><br />Sayyidina Ali ra, Rasulullah saw bersabda:<br /><br />“Jika tiba malam Nisyfu Sya’ban, maka bersholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya karena sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menurunkan rahmatnya pada malam itu ke langit dunia, yaitu mulai dari terbenamnya matahari. Lalu Dia berfirman, ‘Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni? Adakah orang meminta rizki, maka akan Aku beri rizki? Adakah orang yang tertimpa musibah, maka akan Aku selamatkan? Adakah begini atau begitu? Sampai terbitlah fajar.’” (HR. Ibnu Majah)<br /><br />Malam Nishfu Sya’ban dan di seluruh bulan adalah saat yang utama dan penuh berkah, maka selayaknya seorang muslim memperbanyak aneka ragam amal kebaikan. Doa adalah pembuka kelapangan dan kunci keberhasilan, maka sungguh tepat bila malam itu umat Islam menyibukkan dirinya dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala. Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam mengatakan,<br /><br />“Doa adalah senjatanya seorang mukmin, tiyangnya agama dan cahayanya langit dan bumi.” (HR. Hakim).<br /><br />“Seorang muslim yang berdoa -selama tidak berupa sesuatu yang berdosa dan memutus famili-, niscaya Allah Subhanahu wata’ala menganugrahkan salah satu dari ketiga hal, pertama, Allah akan mengabulkan doanya di dunia. Kedua, Allah baru akan mengabulkan doanya di akhirat kelak. Ketiga, Allah akan menghindarkannya dari kejelekan lain yang serupa dengan isi doanya.” (HR. Ahmad dan Barraz).<br /><br />Tidak ada tuntunan langsung dari Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam tentang doa yang khusus dibaca pada malam Nishfu Sya’ban. Begitu pula tidak ada petunjuk tentang jumlah bilangan sholat pada malam itu. Siapa yang membaca Al Quran, berdzikir, berdoa, sholat malam, bersedekah dan beribadah sunnah yang lain sesuai dengan kemampuannya, maka dia termasuk orang yang telah menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dan ia akan mendapatkan pahala sebagai balasannya.<br /><br />Dalam hal ini yang patut mendapat perhatian kita adalah beredarnya tuntunan-tuntunan Nabi tentang sholat di malam Nishfu sya’ban yang sejatinya semua itu tidak berasal dari beliau. <br />Tidak berdasar dan bohong belaka. Salah satunya adalah sebuah riwayat dari Sayyidina Ali, “Bahwa saya melihat Rasulullah pada malam Nishfu Sya’ban melakukan sholat empat belas rekaat, setelahnya membaca Surat Al Fatihah (14 x), Surah Al Ikhlas (14 x), Surah Al Falaq (14 x), Surah Annas (14 x), ayat Kursi (1 x), dan satu ayat terkhir Surat At Taubah (1 x). Setelahnya saya bertanya kepada Baginda Nabi tentang apa yang dikerjakannya, Beliau menjawab, “Barang siapa yang melakukan apa yang telah kamu saksikan tadi, maka dia akan mendapatkan pahala 20 kali haji mabrur, puasa 20 tahun, dan jika pada saat itu dia berpuasa, maka ia seperti berpuasa dua tahun, satu tahun yang lalu dan setahun yang akan datang.<br />” Dan masih banyak lagi Hadits-Hadits palsu lainnya yang beredar di tengah-tengah kaum muslimin. (Disarikan dari “Madza fi Sya’ban”, karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki, Muhadditsul Haromain).Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-49178883783483511442010-07-21T11:29:00.001+07:002010-07-21T11:29:44.150+07:00Waspadailah Empat PerkaraAda empat hal yang harus dihindari, karena akan menyebabkan sempitnya penghidupan, keruhnya hati, dan sempitnya dada, yaitu:<br /><br />1.Suka mengeluh terhadap qadha’ dan qadar Allah dan merasa tidak puas dengannya.<br /><br />2.Terjerumus ke dalam berbagai perbuatan maksiat tanpa ada kemauan untuk bertobat. “Katakanlah:’Hal itu adalah akibat ulah diri kalian.’” (Q.S. 3: 165) “Semua itu akibat ulah kalian.’” (Q.S. 42: 30)<br /><br />3.Dengki kepada orang lain, suka balas dendam, dan iri dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka. “Apakah mereka iri hati kepada orang yang diberi karunia oleh Allah?” (Q.S. 4: 54) Rasulullah SAW telah bersabda: “Tidak ada ketenangan bagi pendengki.” <br /><br />4.Berpaling dari peringatan Allah. “Barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (Q.S. 20: 124)<br /><br />sumber: Laa TahzanBhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-78184176263755066232010-07-12T10:01:00.000+07:002010-07-12T10:02:02.577+07:00Macam - Macam Hati (nasehat habib Abdullah bin Alwi Al-haddad)Sebaik-baiknya hati adalah yang bersih suci dari keburukan, yang tunduk kepada yang haaq (kebenaran) dan petunjuk yang diliputi kebaikan. Di dalam Hadits dikatakan,<br /><br />Hati itu ada 4 macam :<br /><br />1. Hati yang tidak berselaput, di dalamnya terdapat pelita yang menerangi. Ini hati orang mukmin.<br />2. Hati yang hitam tak tentu tempatnya. Ini hati orang kafir.<br />3. Hati yang terbelenggu diatas kulitnya. Ini hati orang munafik.<br />4. Hati yang mendatar, padanya terdapat iman dan nifaq (kemunafikan).<br /><br />Perumpamaan iman yang meliputinya seperti batang tumbuhan yang disirami air tawar. Sedangkan perumpamaan nifaq seperti setumpuk kudis yang diselaputi nanah dan darah busuk. Maka yang mana di antara keduanya berkuasa, kesitulah hati tertarik.<br /><br />Hati yang ke-4 inilah yang terdapat pada kebanyakan kaum muslimin. Amalnya bercampur aduk sehingga keburukannya lebih banyak daripada kesempurnaannya. Dalam Hadits lain dikatakan,<br /><br />“Sesungguhnya iman itu bermula muncul di dalam hati sebagai sinar putih, lalu membesar, hingga seluruh hati menjadi putih. Sedangkan nifaq itu bermula muncul di dalam hati seperti noda-noda hitam, lalu menyebar, hingga seluruh hati menjadi hitam.”<br /><br />Sesungguhnya iman akan bertambah dengan cara menambah amal saleh disertai keikhlasan. Sedangkan nifaq akan bertambah dengan cara mengerjakan amal buruk, seperti meninggalkan perkara wajib dan melakukan larangan agama. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW,<br /><br />“Barangsiapa melakukan dosa, maka akan tumbuh dalam hatinya setitik hitam. Jika ia bertobat, maka terkikislah titik hitam itu dari hatinya. Jika ia tidak bertobat, maka menyebarlah titik hitam itu sehingga seluruh hatinya menjadi hitam.”<br /><br /><br /><br />Hal ini sesuai dengan firman Allah,<br /><br />“Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang mereka selalu kerjakan itu menutupi hati mereka.” (QS. 83:14)<br /><br />Seorang manusia tidak akan ditimpa suatu musibah, kecuali karena dosanya sendiri. Sebagaimana dikatakan di dalam Al-Qur’an,<br /><br /><br /><br />“Dan musibah apa saja yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatanmu sendiri.” (QS. 42:30)<br /><br />Maka dari itu, hendaklah kita berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dosa. Jika pun sudah terlanjur, maka hendaklah bersegera bertaubat. Bukankah dikatakan di dalam Al-Qur’an,<br /><br /><br /><br />“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. 49:11)<br /><br />“(Dialah) Yang mengampuni dosa dan menerima taubat, Yang pedih siksanya, Yang mempunyai karunia. Tiada tuhan selain Dia dan hanya kepada-Nya-lah tempat kembali.” (QS. 40:3)<br /><br />“Dan tiada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya.” (QS. 40:13-14)<br /><br />[Disarikan dari Nashoih Diniyyah, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad]<br /><br />sumber : http://bisyarah.wordpress.com/2009/02/02/macam-macam-hati/Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-74194081497439843962010-07-12T10:00:00.001+07:002010-07-12T10:00:57.377+07:00Penyakit yang Menimpa Perempuan Tidak BerjilbabTerima kasih buat Bang hasan yang telah bagi-bagi ilmu kesaya n teman2nya,semoga Artikel ini bermanfaat bagi kita semua.<br /><br />Penyakit yang Menimpa Perempuan Tidak Berjilbab<br /><br />Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)<br /><br />Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas.<br /><br />Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman: Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)<br /><br />Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.<br /><br />Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.<br /><br />Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???<br /><br />( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh :Muhammad Kamil Abd Al-Shomad/alsofwah )Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-62350906944909026822010-05-18T07:12:00.000+07:002010-05-18T07:18:51.904+07:00Wudhu Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulitقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((من توضأ فأحسن الوضوء خرجت خطاياه من جسده حتى تخرج من تحت أظفاره )) رواه مسلم. <br /><br />Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhu'nya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya". HR. Muslim.<br />وقال أيضا: ((إن أمتي يدعون يوم القيامة غرا محجلين من آثار الوضوء، فمن استطاع منكم أن يطيل غرته فليفعل )) متفق عليه. <br /><br />Rasulullah bersabda, "Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhu'nya, (Abu Hurairah menambahkan) maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah. (HR. Bukhari dan Muslim).<br /><br />Ilmu kontemporer menetapkan -setelah melalui percobaan mikroskopi terhadap tumbuhnya mikroba pada orang yang berwudhu' secara teratur dan juga kepada yang tidak teratur- bahwasannya orang yang selalu berwudhu maka mayoritas hidung mereka menjadi bersih, tidak terdapat berbagai mikroba. Oleh karena itu, adanya mikroba yang menempel pada mereka hilang sama sekali ketika mereka membersihkan hidung, dibandingkan dengan orang yang tidak berwudhu' maka tumbuh pada hidung mereka berbagai mikroba dalam jumlah yang besar yang termasuk jenis mikroba berbentuk bulat dan berklaster yang sangat berbahaya ... dan mikroba yang cepat menyebar dan berkembang-biak ... dan mikroba lainnya yang menyebabkan banyak terjadinya berbagai penyakit. Dan sudah jelas bahwasannya proses keracunan itu terjadi adanya perkembangan berbagai mikroba yang berbahaya bagi rongga hidung, kemudian sampai ke tenggorokan untuk kemudian terjadi berbagai peradangan dan penyakit, apalagi jika sampai masuk ke peredaran darah!!<br /><br />Oleh karena itu, disyari'atkan untuk melakukan istinsyaaq (menghirup air ke dalam hidung) sebanyak 3 kali kemudian menyemburkannya (tetap dengan hidung) setiap kali wudhu. Adapun berkumur-kumur itu dimaksudkan untuk menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi, serta menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel gigi. Dan sudah terbukti secara ilmiah bahwa 90% orang yang mengalami kerusakan gigi jika saja mereka mau perhatian terhadap kebersihan mulutnya ketika dahulu rusak gigi-gigi mereka, dan adanya pembusukan yang terjadi disebabkan oleh makanan dan air liur dan bercampur dalam perut dan menuju ke darah. Dan dari darah itulah kemudian menyebar ke seluruh organ dan kemudian menyebabkan berbagai penyakit.<br /><br />Dan sungguh, berkumur-kumur akan menyegarkan berbagai organ yang ada di wajah dan menjadi cerah. Dan uji-coba ini belum pernah dikemukakan oleh para dosen olah raga kecuali sedikit. Hal ini karena mereka hanya memperhatikan kepada organ-organ tubuh yang besar. Dan membasuh wajah dan kedua tangan sampai siku, serta kedua kaki memberikan manfaat untuk menghilangkan debu-debu dan berbagai bakteri, apalagi dengan membersihkan badan dari keringat dan kotoran lainnya yang keluar melalui kulit.<br /><br />Dan juga, sudah terbukti secara ilmiah tidak akan menyerang kulit manusia kecuali apabila kadar kebersihan kulitnya rendah. Sebab manusia apabila lama beraktivitas tanpa membasuh anggota badanya, maka kulit akan mengalami berbagai peradangan yang menyerang permukaan kulit, seperti kudis. Dan kudis ini menyerang ujung jari-jari yang sebagian besar tidak dalam keadaan bersih, sehingga masuklah berbagai mikroba ke dalam kulit.<br /><br />Oleh karena itu, bertumpuk-tumpuknya peradangan sangat mengundang mikroba untuk berkembang-biak dan menyebar. Maka, wudhu' telah mendahului Ilmu Pektrologi modern dan para pakar yang menggunakan karantina sebagai media untuk mengetahui berbagai mikroba dan jamur-jamur yang menyerang kulit orang-orang yang tidak suka dengan kebersihan, dimana kebersihan ini semakna dengan wudhu dan mandi dan dengan uji-coba dan penelitian.<br />Penelitian dan uji coba ini memberikan manfaat yang lain:<br />Bahwa kedua tangan banyak membawa mikroba yang terkadang berpindah ke mulut atau hidung apabila tidak dibasuh. Oleh karena itu, sangat ditekankan untuk membersihkan kedua tangan terlebih dahulu sebelum melakukan wudhu'. Dan ini menambah jelas kepada kita sabda Rasulullah:<br /><br />(( إذا استيقظ أحدكم من نوميه فلا يغمس يده في الإناء حتى يغسلها ثلاثا )) <br /><br />Apabila salah seorang diantara kalian bangun dari tudir, maka janganlah mencelupkan kedua tangannya ke bejana (tempat air) sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali.<br /><br /><br />Dan sudah terbukti juga bahwa peredaran darah pada organ tangan bagian atas dan lengan bawah serta organ-organ bagian bawah seperti kedua kaki dan kedua betis adalah organ-organ yang paling lemah dibandingkan organ tubuh lainnya karena jauhnya dari pusat peredaran darah, jantung. Maka apabila kita membasuhnya diserta menggosoknya, maka akan menguatkan peredaran darah pada organ-organ tersebut sehingga membantu kita menambah tenaga dan vitalitas. Dan dari itu semua, maka terketahuilah mukjizat disyari'atkannya wudhu' di dalam Islam.<br /><br />Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah<br />Muhammad Kamil Abd Al-Shomad<br />Dr. Ahmad Syauqy Ibrahim, Anggota Ikatan Dokter Kerajaan Arab Saudi di London dan Penasihat Penderita Penyakit Dalam dan Penyakit Jantung mengatakan, "Para Pakar sampai berkesimpulan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan menjadi rileks syaraf-syaraf dan otot, hilangnya kenaikan detak jantung dan nyeri-nyeri otot, kecemasan, dan insomnia (susah tidur)". <br /><br />Hal ini dikuatkan oleh salah seorang pakar dari Amerika dengan ucapannya, "Air mengandung kekuatan magis, bahkan membasuhkan air ke wajah dan kedua tangan -yang dimaksud adalah aktivitas wudhu'- adalah cara yang paling efektif untuk relaksasi (menjadikan badan rileks) dan menghilangkan tensi tinggi (emosi).<br />Sungguh, Maha Suci Allah Yang Maha Agung ..<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqtbJlaFOugS6mADwWLbrKuasLyhTt9ccMR6W3UAaMq54bAN660mCKqZ7-t_6aLiqAxtG64sMxz08Sf_zivB-d7odvRt9nkz8-Cq096C4jSSRWIuoiqyYGluc7MibXhx6pXe4OAT5T9POl/s1600/darbi+wudhu.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqtbJlaFOugS6mADwWLbrKuasLyhTt9ccMR6W3UAaMq54bAN660mCKqZ7-t_6aLiqAxtG64sMxz08Sf_zivB-d7odvRt9nkz8-Cq096C4jSSRWIuoiqyYGluc7MibXhx6pXe4OAT5T9POl/s320/darbi+wudhu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5472397349220301906" /></a><br /><br />ANAK KECIL AJA MAU WUDHU,,!!!Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-66085227288397866872010-05-09T09:11:00.000+07:002010-05-09T09:12:24.624+07:00Ucapan "Saiyidina" pada ShalawatAssalamu'alaikum wr.wb...<br /><br />>>>pesan ini ditujukan kepada bhannie, yang waktu dengr khotbah diia bingung p'khotbahnya Sholawat gg pke "SAIYIDINA" yaaapppp, kita mulai jawabannya...^_^(jawaban ini 'Avya dapat dari Ustadz Khairul)<<<<br /><br /><br />Suatu masalah agama yang nampaknya kecil tetapi pada hakikatnya besar, ialah masalah membaca “sayyidina” ketika mengucapkan sholawat kepada Nabi Muhammad s.a.w.<br />Dikatakan kecil karena hanya menyangkut sepatah kata, tetapi besar karena masalah ini berhubungan langsung dengan Rasulullah s.a.w.<br /><br /><br />“Saiyid” adalah bahasa Arab yang artinya “penghulu” (penghulu disini, beda makna dengan penghulu nikah).<br />“Saiyidina” berarti “penghulu kita”<br />Penghulu adalah orang yang dimuliakan dalam suatu kelompok manusia dan orang yang dijadikan ikutan dan pimpinan dalam segala urusan.<br />Kalau kita katakana bahwa Nabi Muhammad s.a.w “penghulu kita”, maka itu berarti bahwa beliau adalah orang yang kita muliakan, yang kita hormati, yang kita junjung tinggi, dan yang kita jadikan pimpinan dan ikutan lahir batin, dunia akhirat.<br />Kalau kita ucapkan “saiyidina Muhammad” maka itu berati bahwa kita memuliakan beliau sebaik-baiknya dan mengngkat derajat beliau setinggi-tingginya, sesuai dengan kedudukan beliau yang sebenarnya.<br />Membaca “saiyidina” dalam mengucapkan sholawat adalah dalam rangka memuliakan Nabi Muhammad s.a.w.<br /><br /><br /><br />Dalam mengucapkan sholawat sebagaimana yang diajarkan Nabi s.a.w yang tersebut dalam kitab Bukhori dan Muslim, tidak ada Nabi mengajarkan bacaan “saiyidina” itu.Hadits itu begini bunyinya :<br />“Dari Abi Sa’id al Khudri beliau berkata : Bertanya kami, hai Rasulullah ! cara memberi salam kepada tuan kami sudah mengerti, maka bagaimana pula caranya mengucapkan sholawatan kepada tuan?”<br />Nabi s.a.w menjawab; Ucapkanlah : “Ya Allah, turunkanlah rahmatMu atas Muhammad, hambaMu dan RasulMu, sebagaimana Engkau telah menurunkan rahmat atas Ibrahim. Dan beri berkahlah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah menurunkan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim” (HR. Bukhari-Shahih Bukhari IV-halaman 76)<br />Ternyata dalam hadits ini bahwa sholawat yang diajarkan Nabi tidak pakai “saiyidina”. Bagaimana itu??<br /><br />Jawab :<br /><br />Hal ini sudah lama diperbincangkan oleh ulama-ulama besar yang fatwanya mu’tamad. Beliau-beliau itu berkesimoulan sebagai berikut :<br />a. Memang Nabi s.a.w tidak mengajarkan “saiyidina” ketika itu, tetapi beliau mengajarkan membaca sholawat yang minim, yang paling kurang mesti dibaca. Yang paling kurang mesti dibaca adalah 4 unsur, yaitu :<br /><br />1. Allahumma<br />2. Shalli<br />3. ‘alaa<br />4. Muhammad<br /><br />Keempat-empat ini sudah dibaca dengan cukup. Adapun ber ”saiyidina” bukanlah mesti dibaca, tetapi yang lebih afdhal, yang lebih baik, karena lafazh yang dibaca dengan lidah adalah manifestasi dari sikap menghormat dan memuliakan Nabi s.a.w. yang ada dalam hati.<br /><br />b. Ada kemungkinan besar Nabi s.a.w tidak senang mengajarkan ”saiyidina” ketika itu, karena bacaan ini langsung menyangkut dengan diri beliau.<br />Beliau tidak suka menyombangkan diri sebagaimana yang dikatakan oleh hadits-hadits shahih yang lain. Kalau di ibaratkan kepada seorang Presiden bila ditanyakan tentang bagaimana panggilan kepadanya; sebutan apa yang baik, dipakai tuan besar, atau sri paduka, atau yang mulia, atau yang maha mulia? Kalau Presiden itu orang yang tidak suka menyombongkan diri tentu beliau akan menjawab: Ah, kepada saya panggil saja “saudara” atau “sebut nama saja”. Itu sudah cukup !<br />Dalam hal ini bukanlah berarti kita dilarang untuk memanggil baliau dengan “yang mulia” atau “paduka yang mulia”, atau exelency.<br />Kalau kita menyebut nama Presiden dengan panggilan saudara saja, seolah-olah kita tidak sopan dan tidak hormat.<br />Memakai kata-kata yang mulia ketika berbicara dengan Presiden adalah manifestasi dari kesopanan dan akhlak yang baik. Begitu jugalah maksudnya ber-”saiyidina” kepada Nabi s.a.w sebagai manifestasi dari kesopanan kita, penghormatan kita, dan beradab.<br /><br /><br />Khamis, 7 Maret 1973 / 13 Safar 1393 H 04.00 WIB<br />KH. SIROJUDDIN ABBAS <br /><br />Makasih banyak ya avya..:)Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-90011637444766772172010-05-09T09:09:00.000+07:002010-05-09T09:10:14.012+07:00Wahai Umat Islam Jangan Mau Di Adu DombaNu'aim bin Mas’ud menarik napas panjang. Pasukan Ahzab terlalu kuat bagi kaum Muslimin untuk dihadapi secara frontal. Saat itu, lebih dari 10 ribu orang gabungan dari beberapa kelompok tengah mengepung Madinah. “Seandainya pasukan besar itu bisa menyerbu Madinah, mungkin saja mampu membinasakan kaum Muslimin sampai ke akar-akarnya,” tulis Shafiyur Rahman al-Mubarakfuri dalam ar-Rahiqul Makhtum-nya.<br /><br />Meski benteng Khandaq sudah lebih dari separuh mengelilingi Madinah, tapi sampai kapan kaum Muslimin bisa bertahan. Bahaya orang-orang Yahudi dan munafik yang membaur bersama mereka dalam kota Madinah, ibarat bom waktu yang bisa meledak kapan saja tanpa bisa diprediksi. Untuk itu, harus ada cara bagi kaum Muslimin agar bisa keluar sebagai pemenang.<br /><br />Sejenak Nuaim tersenyum. Sebuah ide cerdas menyeruak di benaknya. Buru-buru ia menemui Rasulullah saw dan mengemukakan rencananya. Rasulullah tersenyum lalu menjawab, “Usahakan agar musuh segera meninggalkan medan peperangan. Berbuatlah semampumu. Perang itu tipu daya.” Begitu mendapat restu, Nuaim segera beraksi. Pertama-tama ia mendatangi Bani Quraizhah yang telah membuat kesepakatan dengan kafir Quraisy untuk memerangi kaum Muslimin. Di kalangan mereka, Nuaim termasuk tokoh berpengaruh. Mereka tidak mengetahui bahwa Nuaim telah memeluk Islam. Nuaim membujuk mereka agar melepaskan ikatan persekutuan dengan kafir Quraisy. “Janganlah kalian turut berperang sebelum mereka memberikan orang sebagai jaminan pada kalian,” tambah Nuaim.<br /><br />Setelah berhasil meyakinkan Bani Quraizhah, secara diam-diam Nuaim menemui pasukan Quraisy. Kepada mereka, Nuaim mengatakan bahwa Bani Quraizhah meminta jaminan yang akan diberikan kepada Muhammad saw. Nuaim terus membujuk agar kafir Quraisy tidak memercayai Bani Quraizhah.<br /><br />Ketika tiba saatnya penyerangan, Bani Quraizhah meminta jaminan kepada kafir Quraisy seperti disarankan Nuaim. Sebaliknya, kafir Quraisy merasa apa yang dikatakan Nuaim benar. Mereka tak mau menuruti permintaan Bani Quraizhah. Demikianlah, Nuaim akhirnya berhasil memecah belah pasukan Ahzab.<br /><br />Tindakan Nuaim bin Mas’ud itu merupakan strategi jitu untuk mengalahkan musuh. Dalam bentangan zaman, taktik ini tetap sering dipergunakan. Di Indonesia, strategi ini menjadi senjata andalan Penjajah Belanda untuk mengabadikan cengkeraman jajahannya di Tanah Air. Devide et impera. Pecah belah dan jajahlah atau adu domba dan kuasailah, demikian slogan mereka.<br /><br />Tentu saja tindakan Nuaim bin Mas’ud dalam peristiwa Perang Ahzab itu tak bisa disamakan dengan taktik licik Penjajah Belanda. Apa yang dilakukan Nuaim benar-benar strategi cerdas tapi tetap memerhatikan adab-adab perang. Sebaliknya, Penjajah Belanda selalu menggunakan cara-cara licik yang menghalalkan segala cara. Mereka tak segan-segan mengadu domba antara anak dan ayah sehingga terjadi pertumpahan darah.<br /><br />Kini untuk menghalau gerakan Islam, taktik licik itu kembali dipergunakan. Dalam skala internasional, mereka memecah belah wilayah Islam menjadi beberapa negara. Lalu, masing-masing negara itu diadu domba. Pada awal 1991 Kuwait dan Irak diadu domba sehingga terjadi peperangan. Pada dekade sebelumnya, Iran dan Irak “digosok-gosok” agar mau saling serang. Begitulah strategi mereka. Strategi belah bambu. Satu diangkat yang lain diinjak.<br /><br />Dalam skala nasional, hal yang sama menimpa umat Islam. Politik pecah belah tak hanya dilakukan antar partai atau lembaga Islam. Tapi, mereka juga melakukan politik adu domba dalam satu partai yang sama. Ini yang menimpa sebagian partai Islam sehingga beberapa partai Islam mengalami perpecahan.<br /><br />Kasus teranyar adalah yang menimpa Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Mereka sengaja menyusupkan informan ke tubuh dua lembaga Islam itu. Selain mencari informasi untuk ‘dijual’ ke pihak asing, informan itu juga dimanfaatkan untuk memecah belah umat Islam, baik perpecahan dalam tubuh lembaga itu sendiri maupun pertentangan antar lembaga.<br /><br />Realitas ini seharusnya menyadarkan kita. Bahwa, memang ada usaha untuk membuat gerakan Islam tidak bersatu. Untuk itu, dibutuhkan kelegowoan masing-masing tokoh partai atau organisasi Islam untuk menerima perbedaan. Teramat banyak persamaan yang bisa kita bangun dan sinergikan secara bersama.<br /><br />Sebaliknya, teramat mudah—kalau kita mau—melupakan perbedaan di antara kita.<br />Karenanya, adanya wacana dari beberapa lembaga Islam—misalnya—untuk mendirikan partai baru pada Pemilu mendatang, mungkin harus dikaji ulang. Sebab, bisa jadi hal itu hanya akan membuat umat bingung dan berujung pada perpecahan. Mengapa tidak membenahi partai yang ada? Kekurangan dan kelemahan dalam tubuh partai Islam yang ada merupakan tugas umat Islam untuk meluruskan: mengritik dengan cara yang bijak dan penuh rasa persaudaraan. Bukan sebaliknya, saling menyalahkan dan menganggap kelompoknya yang paling benar sendiri. Sebaliknya, berdirinya partai baru bisa jadi akan menggembosi suara partai Islam.<br /><br />Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, persaudaraan antar kaum Muslimin didasari landasan agama dan kehormatan, bukan nasab (keturunan). Persaudaraan dalam agama jauh lebih kokoh dibandingkan dengan persaudaraan nasab. Sebab, persaudaraan nasab dapat terputus dengan perbedaan agama, sedangkan persaudaraan dalam agama tidak pernah terputus dengan perbedaan nasab. Lebih tegas Allah SWT menyatakan, “Berpeganglah kalian pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai,” (QS Ali Imran: 103).<br /><br />Tegas sekali, ayat ini memerintahkan kaum Mukminin untuk bersatu atas dasar Islam dan untuk menegakkan Islam, dengan menjadikan syariah sebagai tolok ukurnya. Sebaliknya, bukan bersatu demi kelompok, partai, figur, atau fanatisme masing-masing. Sebab, al-Qur’an sebagai tali kemenangan memang diturunkan Allah SWT sebagai metode kehidupan untuk membangkitkan umat dari kelemahan, kehinaan, keterbelakangan dan keterpecahbelahan.<br /><br />Jelaslah bahwa Islam merupakan penyatu kaum Muslimin. Sebaliknya, semangat golongan, kesukuan dan kebangsaan adalah semangat jahiliah yang tak layak dijadikan pegangan. Apalagi hal itu dilakukan untuk berseteru dengan sesama Muslim.<br /><br />Untuk itu, setiap Muslim harus segera meninggalkan segala bentuk pemikiran dan ikatan kufur dan beralih pada ikatan Islam. Dengan demikian, setiap upaya untuk menjadikan sesama Muslim saling berhadapan dalam bentrokan fisik, wajib dihancurkan.<br /><br />Wahai umat Islam, jangan mau diadu domba!Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-59944484588138359502010-05-09T09:02:00.000+07:002010-05-09T09:09:30.400+07:00Al-Qur'an Semakin Dibenci, Justru Semakin MengagumkanBelakangan ini banyak situs yang isinya hanya menghujat dan menyebar Kebencian terhadap Al Qur'an, bahkan begitu bencinya mereka tidak henti-hentinya untuk menghujat dan melecehkan Al Qur'an melalui artikel maupun komentar-komentar tersebut di web mereka. tetapi dibalik semua itu tidak sedikit pula para Ilmuan dan Tokoh Non Muslim justru mereka menyatakan kekagumannya terhadap Al Qur'an. Hal ini bisa kita simak pandangan-pandangan mereka berikut ini :<br /><br />1. Harry Gaylord Dorman dalam buku "Towards Understanding lslam", New York, 1948, p.3, berkata: "Kitab Qur'an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran Muhammad."<br /><br />2. Prof. H. A. R. Gibb dalam buku "Mohammadanism" , London, 1953, p. 33, berkata sebagai berikut: "Nah, jika memang Qur'an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur'an sebagai bukti yang kuat tentang mukjizat."<br /><br />3. Sir William Muir dalam buku "The Life of Mohamet", London, 1907; p. VII berkata sebagai berikut: "Qur'an adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan…"<br /><br />4. Dr. John William Draper dalam buku "A History of the intelectual Development in Europe", London, 1875, jilid 1 , p. 343-344, berkata: "Qur'an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter, sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus diterima olehsekalian orang. Susunan fragmenter ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan yang sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup."<br /><br />5. Dr. J. Shiddily dalam buku "The Lord Jesus in the Qur'an", p. 111, berkata: "Qur'an adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun, lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru."<br /><br />6. Laura Vaccia Vaglieri dalam buku "Apologie de I'Islamism, p. 57 berkata: "Dalam keseluruhannya kita dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang paling cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Qur'an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur'an itu tetap utuh melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini...Kitab ini dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya. Keistimewaannya pula, Qur'an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. "<br /><br />"Sebaliknya malah karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi sehari. Qur'an membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada diri orang yang membaca dan mendengarkannya. ... Oleh karena itu bukan dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Isiam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa kitab ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang ragu dan kepada orang yang tetap berkeras kepala."<br /><br />7. Prof. A. J. Amberry, dalam buku "De Kracht van den Islam", hlm. 38, berkata: "Qur'an ditulis dengan gaya tak menentu dan tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang manusia."<br /><br />8. G. Margoliouth dalam buku "Introduction to the Koran" (kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918, berkata: "Diakui bahwa Our'an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam effeknya yang mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang segar."<br /><br />9. George Sale dalam buku "Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse", berkata: "Di seluruh dunia diakui bahwa Qur'an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni....diakui sebagai standard bahasa Arab... dan tak dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu berasal dari Tuhan."<br /><br />10. E. Denisen Ross dari "Introduction to the Koran-George Sale", p. 5, berkata: "Qur'an memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan. ....Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern."<br /><br />11. James A. Michener dalam "Islam the Misunderstood Religion Readers Digest", Mei 1955, berkata sebagai berikut: "Berita Qur'an inilah yang mengusir patung-patung dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa mereka.... Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah prakteknya yang membuat Qur'an menjadi khas. Bangsa yang beragama di Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila hukum-hukumnya sejalan dengan Qur'an.<br /><br />12. W.E. Hocking dalam "Spirit of World Politics New York 32", p. 461, berkata: "...saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur'an berisi amat banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat."<br /><br />13. Napoleon Bonaparte<br />a. Dari "Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses", Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: " Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratulmauit. Muharnmad memberi kepada mereka sebuah Qur'an yang rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru."<br /><br />b. Dari buku "Bonaparte et I'Islam oleh Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: "I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur'an wich alone can lead men to happiness.<br /><br />sumber:<br /><br />M. Hashem, "Kekaguman Dunia terhadap Islam", cetakan pertama, Bandung.Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-51241579168768941452010-05-01T08:35:00.000+07:002010-05-01T08:36:08.485+07:00KEPADA SELURUH PARA SAHABAT PECINTA DAKWAH HARAP UNTUK MEMBACA PESAN INI.. ( PENTING BAGI UMMAT SAAT INI)telah beberapa hari ini kita melihat banyak sekali isu-isu yang tersebar luas didunia maya tentang blog penghina Islam. tidak sedikit kaum muslim yang murtad akibat adanya blog tersebut. tidak sedikit juga kaum muslim yang murkaa terhadap blog tersebut. sampai pada akhirnya, banyak sekali group-group di FaceBook yang bernotaben group DAKWAH mengirim isu-isu tentang blog penghina Islam beserta nama dan alamat blog tersebut keseluruh membernya. lebih dari 1000 group yang bernotaben Islam mengirim informasi tersebut. banyak sekali dari setiap group tersebut yang membernya mencapai ribuan, puluhan ribu, dan bahkan mencapai ratusan ribu.<br /><br />kami yakin, niat para ADMIN yang memberitakan isu tersebut sungguh mulia guna ummat Islam tahu bahwa kini muslim sedang dihina. dan kami berharap semoga semua itu menjadi amal ibadah yang baik di sisi Allah SWT.<br /><br />banyak diantara kaum muslim yang membaca informasi tersebut. banyak diantara mereka yang hatinya penasaran dan ingin mencari tahu, " bagaimana bentuk dan berita blog penghina Islam tersebut". fakta membuktikan, lebih dari 10.000 kaum muslim yang membuka blog tersebut setiap harinya. ketika banyak ummat muslim membuka blog tersebut. banyak diantaranya yang murtad dan tidak sedikit pula yang murka terhadap blog tersebut. dilain sisi, justru sipembuat blog tersebut merasa senang dan bahagia, karena jurus blog tersebut sangat ampuh untuk meracuni kaum muslim. dan juga justru karena banyaknya yang membuka blog tersebut membuat sipembuat blog tersebut makin kebnjiran duit.<br /><br />bayangkan, setiap klik yang membuka blog tersebut, ternyata menghasilkan duit buat sipembuat blog. seandainya, setiap pengunjung yang datang keblognya menghasilkan duit buat sipembuat blog rp,200,- saja. lebih dari 10.000 kaum muslim yang membuka blog tersebut, maka dapat ditaksirkan lebih dari Rp. 2000.000 ia hasilkan uang dalam sehari. itu baru dari Rp.200,- perklik. kalau seandainya lebih dari rp.200,- bahkan sampai ribuan justru akan menjadi mesin pencetak uang baginya tanpa dengan bekerja.<br />dan bahkan, justru semua itu adalah taktik yahudi untuk menghasilkan duit banyak yang semuanya itu akan dijadikan modal penghancuran bangsa Paletina sendiri melalui teori konfliknya.<br /><br />lalu, apa yang harus kita lakukan..<br />apakah kita harus terdiam dan menerima kenytaan bagi para kader dakwah yang menerima penghinaan ini.. <br /><br />atau malah kita menikmati beritanya..<br /><br />sedang setiap harinya banyak kaum muslim yang membuka blog tersebut yang justru malah mencelakakan kaum muslim tersendiri..<br /><br />buat kalian para pecinta dakwah marilah kita renungi bersama. kini kita sedang terhina, kaum muslim telah terpancing, kini kita malah berdiam.. sedang banyak diantara kita yang hilang aqidah akibat blog tersebut..<br /><br />tak ada gunanya kata "diam".. justru itu yang akan menjadi mudhorot bagi ummat islam.. jangan salahkan mereka kaum muslim.. tapi salahkanlah diri kita yang mengaku sebagai pecinta dakwah justru malah mendiamkan perbuatan tersebut.<br /><br />tunjukkan kalu kalian pecinta dakwah.. yang 100% berjuang diagma Allah yang mulia ini..<br /><br />oleh karena itu, saya sangat berharap dengan ini, kita selaku ummat muslim dapat memperkokoh kembali ukhuwah islamiyah yang sebenarnya. tanpa lagi memikirkan suku, ras, basis, beckgound, pendidikan, dan materinya seperti apa.<br /><br />mari kita ambil hikmah dari semua kejadian ini untuk menyatukan ummat muslim yang sebenarnya. mari kita bersujud, berdoa dan berjihad karena Allah untuk menghancurkan segala penghinaan Islam dimuka bumi ini dengan sehancur-hancurnya.<br /><br />oleh karena itu, satukan solideritas kita untuk melakukan:<br /><br />-aksi sejuta ummat Islam diseluruh dunia untuk mengecam serta menuntut kepada pemerintah untuk memboikot seluruh situs maupun blog yang menghina Islam diseluruh dunia.<br /><br />-menyerukan MUI untuk melakukan kebijakan kepada seluruh ummat Islam dilarang untuk mrmbuka situs-situs penghina Islam.<br /><br />-meminta kepada seluruh ADMIN group bernotaben DAKWAH untuk tidak menyebar luaskan nama blog dan situs penghina ISLAM serta menyuruh kepada seluruh membernya untuk tidak membuka dan menyebarluaskan nama situs tersebut.<br /><br />-menghapuskan situs porno yang berlebel Islam serta melakukan tindakan hukum kepada seluruh pembuat situs penghina Islam itu sendiri.<br /><br />oleh karena itu, kami sangat berharap sekali kepada seluruh pihak, secinta, serta lembaga dakwah yang terkait untuk melakukan tindakan lebih lanjut KEPADA DUNIA INTERNASIONAL untuk mengecam dan menghancurkan sampah situs tersebut.<br /><br />dan bergabunglah ke group SOLIDERITAS MUSLIM DUNIA MEMBOIKOT SITUS PENGHINA ISLAM DAN PORNO !!! sebagai aksi simpatik ummat muslim terhadap dunia INTERNASIONAL.<br /><br />salam ukhuwah..<br /><br />(mohon untuk disebarkan informasi ini keseluruh masyarakat luas)<br /><br />mohon untuk kritik dan sarannya demi kepentingan bersama.<br /><br />.................................................................................................<br /><br />kepada seluruh sahabat yang menjadi admin group dakwah tolong kirimkan artikel ini keseluruh member group tersebut. semoga dengan ini Allah menunjukkan semangat rasa persaudaraan diantara kita sesama..<br /><br />dan buat sahabat yang ingin menjadi admin group SOLIDERITAS MUSLIM DUNIA MEMBOIKOT SITUS PENGHINA ISLAM DAN PORNO !!! <br /><br />untuk mengkonfirmasi sahabatmu ini.. karena kami kekurangan SDM untuk mengurusnya.. salam ukhuwah...Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5809978200263386125.post-22190174568236011922010-05-01T08:16:00.000+07:002010-05-01T08:28:26.076+07:00Kaligrafi ^_^<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiUuPRwjATBpC1ZUhv8xIEwHb20_uZaP7xoMzCa4tPAk0elzjDwkiFVDf-lN5vXeAfC9WOjCMkMwggPevtnVNKSLU36V3Ggz_Jl93SPm5liLDTdUP3NQ9Fa4F921W8xjE5ULkGctoRrzBg/s1600/Ya-Mutakabbiro.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiUuPRwjATBpC1ZUhv8xIEwHb20_uZaP7xoMzCa4tPAk0elzjDwkiFVDf-lN5vXeAfC9WOjCMkMwggPevtnVNKSLU36V3Ggz_Jl93SPm5liLDTdUP3NQ9Fa4F921W8xjE5ULkGctoRrzBg/s320/Ya-Mutakabbiro.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466106680023848306" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK9m4qFzktbb1o3N2-OoKCU877YoCXj0RZ8sdEM5d6aOHwbPQfKN4TOTo4dEtI9iZTNjsah7hGmuJFk3cOZC63_UAl-BwqZnNseru_wD77rUCdYURjCZp7eeWBoawYXxK-egtHVMTy9dIm/s1600/Ya+Qabizo.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK9m4qFzktbb1o3N2-OoKCU877YoCXj0RZ8sdEM5d6aOHwbPQfKN4TOTo4dEtI9iZTNjsah7hGmuJFk3cOZC63_UAl-BwqZnNseru_wD77rUCdYURjCZp7eeWBoawYXxK-egtHVMTy9dIm/s320/Ya+Qabizo.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466106358081428882" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIMEHW4ahTngZhLXj16wx2SdyfddfuU9bOB9WUiXSG5tgPPCMxCiyOGUSyKPtMqwRE-9gRW1DzxzgvsfjSOVxrA77ZntafuxAj8Btp701mhC6tYVIDuHdpxrEq8ju-nuvisboEV29qwADJ/s1600/Rehmaan.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIMEHW4ahTngZhLXj16wx2SdyfddfuU9bOB9WUiXSG5tgPPCMxCiyOGUSyKPtMqwRE-9gRW1DzxzgvsfjSOVxrA77ZntafuxAj8Btp701mhC6tYVIDuHdpxrEq8ju-nuvisboEV29qwADJ/s320/Rehmaan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466105887202505954" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwQy2yDCeiiK4gxZCIIKhxKgr6axFEYPvAYsMPVWCNPaSGloF-Q0Xch4FcMf0WCpO-VpK33fwBcQnECnwatKY1yklwDiM6rnDwhvmdtVz87_cuUDVmxJuO7WaKE2R1tFiidA3Z1A2ytOdJ/s1600/mohamad+sws+shajrah.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 232px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwQy2yDCeiiK4gxZCIIKhxKgr6axFEYPvAYsMPVWCNPaSGloF-Q0Xch4FcMf0WCpO-VpK33fwBcQnECnwatKY1yklwDiM6rnDwhvmdtVz87_cuUDVmxJuO7WaKE2R1tFiidA3Z1A2ytOdJ/s320/mohamad+sws+shajrah.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466105487917154290" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe28UrNjWLPzA8-QRAlSwUkS0aawn4mcWHSUkdNQ_qL0Pv3FHfqWeiDMp4oYBDn5INQdWOf15AcDgg_RcltwLdtOJcMGMoVquGg36bvExbiztTSl2lmJaUEAG-oxY6WaCA3rOhUNBdJ8tw/s1600/Al-maliko.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe28UrNjWLPzA8-QRAlSwUkS0aawn4mcWHSUkdNQ_qL0Pv3FHfqWeiDMp4oYBDn5INQdWOf15AcDgg_RcltwLdtOJcMGMoVquGg36bvExbiztTSl2lmJaUEAG-oxY6WaCA3rOhUNBdJ8tw/s320/Al-maliko.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466105052903845026" /></a><br /><br /><br /><br />Muhammad SAW Shajra Mubarik<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWO0nBD3k-yyt5GylfEuIgDjKATD4nQBy7EwXRzSNdMJBbbN9VmoU5tXJfPtY2I9eWvrbF437wiP6VtJWm2J3yE6TBHAF3COdgTdwwFtztfpJNy_e_BHUs8tS6lhP9aO-sj2GsxKZSqQct/s1600/Allah.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWO0nBD3k-yyt5GylfEuIgDjKATD4nQBy7EwXRzSNdMJBbbN9VmoU5tXJfPtY2I9eWvrbF437wiP6VtJWm2J3yE6TBHAF3COdgTdwwFtztfpJNy_e_BHUs8tS6lhP9aO-sj2GsxKZSqQct/s320/Allah.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466104911283485778" /></a>Bhannie Isyraf Zain El-Batawieyhttp://www.blogger.com/profile/18434626474786989098noreply@blogger.com0