FAN BOX
“Kalau sekiranya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan hanya satu (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikannya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu pperselisihkan. “ (Q.S. AL-Maidah 48).
Ayat tersebut, Menggambarkan bahwa adanya golongan, madzhab, qabilah, komunitas. Itu semua sudah menjadi sunnatullah, sesuatu yang sudah dikhendaki oleh Allah swt. Dengan adanya manusia berkelompok, berbeda pendapat antara golongan yang satu dengan yang lain adalah wajar. Yang penting adalah bahwa setiap golongan harus berlomba mewujudkan kemaslahatan umat, bukan sebaliknya malah menimbulkan pertentangan dan permusuhan umat.
Adapun perbedaan faham dari masing-masing golongan itu selama dalam masalah Fuuru’, bukan masalah pokok, tidak perlu kita besar-besarkan. Tetapi justru disinilah tiap golongan itu berlomba untuk dapat berbuat yang terbaik bagi masyarakat.
Nabi bersabda, “aku memohon kepada Rabku 3 macam, Pertama aku mohon agar umatku jangan mati kelaparan karena musim kering, kedua aku mohon pula kepada Rabku agar umatku jangan sampai mati karam, dan terakhir aku mohon agar umatku jangan saling bermusuhan. Dua dari tiga permohonanku itu diterima Allah, tapi yang terakhir yaitu permohonan ketiga tidak diperkenankan oleh Allah,” (Hadits Nabi dari Abi Sa’ad, diriwayatkan Imam Muslim).
Hadits tersebut, kita mendapatkan pelajaran dan hikmah yang berharga, mengapa Allah tidak menerima permohonan Nabi-nya, agar Ummat islam ini hanya ada satu golongan saja, satu pemahaman yang sama dalam setiap permasalahan? Jawabannya adalah bahwa kalau umat islam hanya 1 golongan, maka itu artinya manusia sama dengan Malaikat. Bila hal ini terjadi tentu itu akan bertentangan dengan khendak Allah, dan Manusia akan bersifat statis, tidak kreatif.
Dengan demikian tentu kita perlu berjuang, berjihad, atau ber Amar ma’ruf nahi munkar,.
Wallahu a’lam.
Oleh : H.A.G Hidayat (Lembaga Dakwah Asy Syams)
Syeikh Anwar Awlaki, mengatakan bahwa Amerika Serikat mencoba menyebarkan islam yang palsu, kepalsuan yang didapat dari nenek moyang mereka, Kristiani dan Judaism. Mereka benar-benar ingin memalingkan islam, namun Agama Allah akan selalu terjaga, Insya Allah. Kini kita harus mempertahankan hukum islam, yang disebarkan oleh aktivis islam.
Islam palsu yang akan disebar itu adalah islam yang telah diamputasi sebagian dari ajaran islam diantaranya pasal jihad, dengan harapan bahwa nantinya tidak ada lagi islam yang radikal atau islam fundamentalis. Islam yang mereka kehendaki adalah islam yang penurut, tidak akan melakukan perlawanan meskipun islam dihujat dan dinistakan. Islam yang mereka inginkan itu adalah islam yang hanya ada dimasjid berdzikir tidak ada upaya untuk melakukan penegakkan Amar Ma’ruf nahi Munkar.
Ulama besar Yaman itu, lebih lanjut menjelaskan, bahwa Amerika tidak ingin islam memiliki Negara, atau islam yang menyerukan Jihad untuk penegakkan syari’at dan untuk doktrin serta penyangkalan. Ini adalah gerbang islam yang tidak ingin mereka buka dan mereka tidak ingin orang-orang menyeru demikian. Mereka ingin islam seperti yang diinginkan Amerika, LIBERAL, DEMOKRASI, “kedamaian”dan “beradab” yang selalu mereka promosikan.
Keinginan Amerika itu tidak jauh berbeda dengan keinginan pemerintah Indonesia, yang masih keberatan jika syariƔt islam dijadikan sebagai landasan hukum dan pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia Khususnya Umat Islam. Alasannya karena Indonesia bukan Negara Islam, meski penduduknya mayoritas Muslim. Bahkan Indonesia lebih akomodatif terhadap pemikiran-pemikiran yang berorientasi terhadap penegakkan syariat islam.
Ironisnya, Ummat yang ingin mempertahankan hukum-hukum islam murni, terus dicurigai dan diawasi. Bila perlu diciptakan suasana yang tak nyaman dengan menyebar berbagai issu yang menyudutkan dan menyakitkan. “semoga Allah selalu melindungi umat islam”.
Oleh : Imran Nasution (Lembaga Dakwah Asy-Syams)
Aku MiNTA pada ALLAH setangkai bunga segar nan indah,
ia beri aku Kaktus berDuri.
Aku MiNTA pada ALLAH binatang mungil nan cantik,
ia beri aku ulat berBulu.
Aku Sedih, Protes dan kecewa. Betapa tidak adilnya ini.
Namun kemudian Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat Indah
dan Ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi Kupu-kupu yang amat Cantik.
Itulah jalan ALLAH, “indah pada waktunya !”
ALLAH tidak memberi apa yang kita harapkan, tetapi ia memberi apa yang kita perlukan.
Kadang kita sedih, kecewa terluka,
tetapi jauh disana segalanya ia sedang merajut yang terbaik tuk kehidupan kita.
Subhanallah, semoga kita termasuk dalam golongan orang yang berSyukur.
Nanti malam, tanggal 15 sya'ban (26 july 2010), mari kita menghidupkan malamnya (Nishfu sya'ban) dengan membaca Surah Yasin 3x
Niat pertama : Panjang umur Dalam KeRidhoan Orang tua n Allah SWT
Niat kedua : Dijauhkan dari bala (Musibah)
Niat ketiga :Dibanyakkan Rezeki
> Malam Nishfu Sya’ban
Bulan mulia memperbanyak sholawat serta puasa.
Pada bulan Sya’ban terdapat malam yang mulia dan penuh berkah yaitu malam Nishfu Sya’ban. Di malam ini Allah Subhanahu wata’ala mengampuni orang-orang yang meminta ampunan, mengasihi orang-orang yang minta belas kasihan, mengabulkan doa orang-orang yang berdoa, menghilangkan kesusahan orang-orang yang susah, memerdekakan orang-orang dari api neraka, dan mencatat bagian rizki dan amal manusia.
Sayyidina Ali ra, Rasulullah saw bersabda:
“Jika tiba malam Nisyfu Sya’ban, maka bersholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya karena sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menurunkan rahmatnya pada malam itu ke langit dunia, yaitu mulai dari terbenamnya matahari. Lalu Dia berfirman, ‘Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni? Adakah orang meminta rizki, maka akan Aku beri rizki? Adakah orang yang tertimpa musibah, maka akan Aku selamatkan? Adakah begini atau begitu? Sampai terbitlah fajar.’” (HR. Ibnu Majah)
Malam Nishfu Sya’ban dan di seluruh bulan adalah saat yang utama dan penuh berkah, maka selayaknya seorang muslim memperbanyak aneka ragam amal kebaikan. Doa adalah pembuka kelapangan dan kunci keberhasilan, maka sungguh tepat bila malam itu umat Islam menyibukkan dirinya dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala. Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam mengatakan,
“Doa adalah senjatanya seorang mukmin, tiyangnya agama dan cahayanya langit dan bumi.” (HR. Hakim).
“Seorang muslim yang berdoa -selama tidak berupa sesuatu yang berdosa dan memutus famili-, niscaya Allah Subhanahu wata’ala menganugrahkan salah satu dari ketiga hal, pertama, Allah akan mengabulkan doanya di dunia. Kedua, Allah baru akan mengabulkan doanya di akhirat kelak. Ketiga, Allah akan menghindarkannya dari kejelekan lain yang serupa dengan isi doanya.” (HR. Ahmad dan Barraz).
Tidak ada tuntunan langsung dari Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam tentang doa yang khusus dibaca pada malam Nishfu Sya’ban. Begitu pula tidak ada petunjuk tentang jumlah bilangan sholat pada malam itu. Siapa yang membaca Al Quran, berdzikir, berdoa, sholat malam, bersedekah dan beribadah sunnah yang lain sesuai dengan kemampuannya, maka dia termasuk orang yang telah menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dan ia akan mendapatkan pahala sebagai balasannya.
Dalam hal ini yang patut mendapat perhatian kita adalah beredarnya tuntunan-tuntunan Nabi tentang sholat di malam Nishfu sya’ban yang sejatinya semua itu tidak berasal dari beliau.
Tidak berdasar dan bohong belaka. Salah satunya adalah sebuah riwayat dari Sayyidina Ali, “Bahwa saya melihat Rasulullah pada malam Nishfu Sya’ban melakukan sholat empat belas rekaat, setelahnya membaca Surat Al Fatihah (14 x), Surah Al Ikhlas (14 x), Surah Al Falaq (14 x), Surah Annas (14 x), ayat Kursi (1 x), dan satu ayat terkhir Surat At Taubah (1 x). Setelahnya saya bertanya kepada Baginda Nabi tentang apa yang dikerjakannya, Beliau menjawab, “Barang siapa yang melakukan apa yang telah kamu saksikan tadi, maka dia akan mendapatkan pahala 20 kali haji mabrur, puasa 20 tahun, dan jika pada saat itu dia berpuasa, maka ia seperti berpuasa dua tahun, satu tahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
” Dan masih banyak lagi Hadits-Hadits palsu lainnya yang beredar di tengah-tengah kaum muslimin. (Disarikan dari “Madza fi Sya’ban”, karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki, Muhadditsul Haromain).
Ada empat hal yang harus dihindari, karena akan menyebabkan sempitnya penghidupan, keruhnya hati, dan sempitnya dada, yaitu:
1.Suka mengeluh terhadap qadha’ dan qadar Allah dan merasa tidak puas dengannya.
2.Terjerumus ke dalam berbagai perbuatan maksiat tanpa ada kemauan untuk bertobat. “Katakanlah:’Hal itu adalah akibat ulah diri kalian.’” (Q.S. 3: 165) “Semua itu akibat ulah kalian.’” (Q.S. 42: 30)
3.Dengki kepada orang lain, suka balas dendam, dan iri dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka. “Apakah mereka iri hati kepada orang yang diberi karunia oleh Allah?” (Q.S. 4: 54) Rasulullah SAW telah bersabda: “Tidak ada ketenangan bagi pendengki.”
4.Berpaling dari peringatan Allah. “Barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (Q.S. 20: 124)
sumber: Laa Tahzan
Sebaik-baiknya hati adalah yang bersih suci dari keburukan, yang tunduk kepada yang haaq (kebenaran) dan petunjuk yang diliputi kebaikan. Di dalam Hadits dikatakan,
Hati itu ada 4 macam :
1. Hati yang tidak berselaput, di dalamnya terdapat pelita yang menerangi. Ini hati orang mukmin.
2. Hati yang hitam tak tentu tempatnya. Ini hati orang kafir.
3. Hati yang terbelenggu diatas kulitnya. Ini hati orang munafik.
4. Hati yang mendatar, padanya terdapat iman dan nifaq (kemunafikan).
Perumpamaan iman yang meliputinya seperti batang tumbuhan yang disirami air tawar. Sedangkan perumpamaan nifaq seperti setumpuk kudis yang diselaputi nanah dan darah busuk. Maka yang mana di antara keduanya berkuasa, kesitulah hati tertarik.
Hati yang ke-4 inilah yang terdapat pada kebanyakan kaum muslimin. Amalnya bercampur aduk sehingga keburukannya lebih banyak daripada kesempurnaannya. Dalam Hadits lain dikatakan,
“Sesungguhnya iman itu bermula muncul di dalam hati sebagai sinar putih, lalu membesar, hingga seluruh hati menjadi putih. Sedangkan nifaq itu bermula muncul di dalam hati seperti noda-noda hitam, lalu menyebar, hingga seluruh hati menjadi hitam.”
Sesungguhnya iman akan bertambah dengan cara menambah amal saleh disertai keikhlasan. Sedangkan nifaq akan bertambah dengan cara mengerjakan amal buruk, seperti meninggalkan perkara wajib dan melakukan larangan agama. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW,
“Barangsiapa melakukan dosa, maka akan tumbuh dalam hatinya setitik hitam. Jika ia bertobat, maka terkikislah titik hitam itu dari hatinya. Jika ia tidak bertobat, maka menyebarlah titik hitam itu sehingga seluruh hatinya menjadi hitam.”
Hal ini sesuai dengan firman Allah,
“Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang mereka selalu kerjakan itu menutupi hati mereka.” (QS. 83:14)
Seorang manusia tidak akan ditimpa suatu musibah, kecuali karena dosanya sendiri. Sebagaimana dikatakan di dalam Al-Qur’an,
“Dan musibah apa saja yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatanmu sendiri.” (QS. 42:30)
Maka dari itu, hendaklah kita berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dosa. Jika pun sudah terlanjur, maka hendaklah bersegera bertaubat. Bukankah dikatakan di dalam Al-Qur’an,
“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. 49:11)
“(Dialah) Yang mengampuni dosa dan menerima taubat, Yang pedih siksanya, Yang mempunyai karunia. Tiada tuhan selain Dia dan hanya kepada-Nya-lah tempat kembali.” (QS. 40:3)
“Dan tiada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya.” (QS. 40:13-14)
[Disarikan dari Nashoih Diniyyah, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad]
sumber : http://bisyarah.wordpress.com/2009/02/02/macam-macam-hati/
Terima kasih buat Bang hasan yang telah bagi-bagi ilmu kesaya n teman2nya,semoga Artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyakit yang Menimpa Perempuan Tidak Berjilbab
Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas.
Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman: Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)
Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.
Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???
( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh :Muhammad Kamil Abd Al-Shomad/alsofwah )