FAN BOX
Wanita yang hebat, bukanlah mereka yang harus bersaing berebut dunia dengan kaum pria. Wanita yang sukses adalah yang bertanggung jawab dengan tugas utama yang dianugerahkan Allah atasnya: mendidik generasi tangguh masa depan (dan ini adalah pekerjaan besar dan mulia) di atas Tauhid yang benar, karena sah tidaknya suatu amal tergantung kepada benar dan tidaknya Tauhid seseorang. Untuk itu muslimah kudu bersemangat dalam menuntut ilmu agama sehingga dia dapat mengetahui ilmu-ilmu syar’i baik yang berhubungan dengan aqidah, fiqih, akhlak maupun dalam hal muamalah sehari-hari sebagaimana semangatnya para shahabiyah dalam menuntut ilmu agama Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk menghilangka kebodohan mereka dan beribadah kepada Allah di atas cahaya ilmu. (Klo ortunya aja nggak ngerti ilmu agama yg benar gimana mau ngajarin ke anak-anaknya kan?) Jika para feminis, sekularis, materialist and “the gank’ menyerukan kompetisi secara gender dan persamaan dalam segala bidang yg justru mengahncurkan martabat wanita itu sendiri dan mengakibatkan kerusakan masyarakat, maka Islam mengajarkan saling tolong-menolong & saling melengkapi untuk membentuk masayarakat yg harmonis. (Islam teaches mutual co-operation to form a harmonious and just society). SO, EMANSIPASI…, AH, NGGAK BUTUH LA YAWW… Sources : - Al –Qur’an digital - Al Mar’ah al Muslimah al Mu’ashiroh, oleh Dr. Ahmad bin Muhammad bin Abdullah Aba Buthain. - Wanita diantara Fitrah, Hak dan Kewajiban, oleh Sa’id Abdul Aziz Al-Jandul, penerbit darul Haq, Jakarta - Artikel emansipasi dari situs muslim.or.id dll
0 komentar to "Kesimpulan, masih mau tertipu dengan gerakan emansipasi??"
Posting Komentar